LAPAN Sebut Jelang Lebaran Ada Asteroid yang Dekati Bumi

22 Mei 2020, 09:35 WIB
ILUSTRASI asteroid.* /NASA/

BANDUNG, (PRFM) – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyebut, asteroid 1997 BQ atau 136795 dilaporkan mendekati bumi menjelang Lebaran Idulfitri atau pada Jumat (22/5/2020).

Kepala LAPAN, Thomas Djamaludin mengatakan, asteroid yang mendekat ke arah bumi ini bukan berarti akan menabrak. Namun, lintasan orbitnya dekat dengan orbit bumi.

“Informasi itu hanya untuk (memenuhi-red) keingintahuan publik. Asteriod yang mendekat bukan berarti mengarah ke bumi yang berpotensi menabark. Tapi dalam konteks lintasan orbitnya dekat dengan orbit bumi,” tutur dia saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Jumat (22/5/2020).

Baca Juga: Ombudsman Jabar Kritik Pelayanan Pos Indonesia Saat Salurkan Bansos

Ia pun menegaskan, lintasan orbit asteroid lebih jauh dibanding jarak bumi ke bulan. Sehingga, lanjutnya, masyarakat tidak perlu panik.

Terlebih menurut prakiraan LAPAN, selama 100 tahun ke depan, tidak ada asteroid yang bertabrakan dengan bumi.

“Masih dalam jarak aman, lebih jauh ketimbang jarak bumi dengan bulan. Jarak bumi bulan itu 384.000 km secara rata-rata. Jarak asteroid yang melintas itu beberapa kali dari jarak bumi bulan. Sehingga aman dan tidak berpengaruh,” kata Thomas.

Baca Juga: Hal-hal yang Mungkin Bakal Dirindukan di Lebaran Tahun ini

Kendati demikian, asteroid ini menjadi perhatian khusus bagi para astronom. Pasalnya, benda langit tersebut nantinya akan dipantau dan diprakirakan apakah akan menabrak bumi atau tidak pada masa mendatang.

“Tapi itu penting untuk diketahui di observasi supaya orbitnya kalau ada perubahan itu akan dimasukan dalam koreksi parameter orbitnya. Sehingga asteroid yang sudah terkatalog bisa diperkirakan apakah nantinya suatu saat di masa depan berpotensi menabrak bumi atau tidak,” jelasnya.

Baca Juga: Hal-hal yang Mungkin Bakal Dirindukan di Lebaran Tahun ini

Asteroid itu pun hanya dapat dipantau melalui teleskop yang besar. Terebih, asteroid itu hanya terlihat seperti bintang yang redup.

“Ini menjadi daya tarik bagi para astronom untuk bisa memantaunya dengan menggunakan teleskop tapi perlu teleskop yang besar. Karena asterioid itu hanya tampak seperti bintang yang sangat redup,” tandasnya.

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler