Selain Becak Motor, Pemkab Bandung Peroleh Bantuan Box Khusus Limbah Infeksius dari KLHK

15 Juni 2020, 13:02 WIB
Bupati Bandung Dadang M Naser saat menerima simbolis bantuan dari KLHK, di Rumah Dinasnya, di Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (15/6/2020).** /BUDI SATRIA/PRFM

BANDUNG,(PRFM) - Di tengah pandemi covid-19, limbah infeksius menjadi meningkat. Sebagai sarana agar limbah infeksius tidak tercampur dengan limbah rumah tangga, Anggota DPR RI asal Dapil Kabupaten Bandung Yadi Srimulyadi memfasilitasi agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung mendapat bantuan sebanyak lima sepeda motor roda tiga atau becak motor (cator) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang digunakan untuk operasional pengangkutan limbah infeksius.

Bupati Bandung Dadang Naser menyambut baik bantuan ini. Menurutnya, bantuan lima unit cator ini sangat penting dalam pengelolaan limbah infeksius di Kabupaten Bandung agar tak tercampur dengan sampah rumah tangga atau sampah lainnya.

Baca Juga: Bus Bandros Kembali Beroperasi, Penumpang Hanya 50 Persen dari Kapasitas

"Berikutnya ada alat-alat atau box tempat sampah untuk limbah khusus B3. Jadi untuk pakaian alat pelindung diri atau alat kesehatan akan ditampung di box ini," kata Dadang saat ditemui di Soreang, Senin (15/6/2020).

Nantinya, box khusus limbah infeksius ini akan disebar ke tiga rumah sakit rujukan covid-19 di Kabupaten Bandung yakni RSUD Soreang, RSUD Al-ihsan Baleendah, dan RSUD Ebah Majalaya.

Baca Juga: Pemkot Imbau Orang Tua Tak Ajak Anak-anak ke Mal di Kota Bandung

Dikatakan Dadang, kendaraan cator bantuan dari KLHK ini pun akan digunakan untuk penyemprotan disinfektan di lingkungan perumahan di Kabupaten Bandung.

"Becak motor itu nanti akan digunakan juga untuk penyemprotan disinfektan," sebutnya.

Sementara itu, Anggota DPR RI asal Dapil Kabupaten Bandung Yadi Srimulyadi mengatakan, bantuan ini baru bisa disalurkan sekarang karena pihaknya menunggu pengadaan yang dilakukan oleh pihak KLHK.

Baca Juga: Lawan Arah, Sekelompok Pesepeda Hampir Jadi Korban Tabrakan

Ditegaskan Yadi, limbah infeksius saat ini semakin banyak. Oleh karena itu perlu penanganan khusus karena limbah infeksius ini tak boleh ditangani asal.

"Kan itu sampah sangat berbahaya, dari dulu juga harus benar-benar ditangani apalagi sekarang lebih banyak sehingga kita bantu," sebut Yadi.

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler