Network
PRFMNEWS - Semua orang pasti pernah yang mengalami rasanya kesemutan di tubuhnya terutama di tangan dan kaki.
Kesemutan sendiri merupakan kondisi yang di mana seseorang akan mengalami rasa geli atau adanya sensasi seperti bagian tangan atau kaki dikerubungi semut.
Seorang dokter sekaligus pendakwah, dokter Zaidul Akbar mengungkapkan beberapa gejala yang menyebabkan kesemutan di tubuh.
Baca Juga: Seorang Perempuan di Padalarang Diduga Disiram Air Keras oleh Mantan Suami, Polisi Kejar Pelaku
Dilansir prfmnews.id dari kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official, dokter Zaidul Akbar mengatakan bahwa penyebab terjadinya kesemutan ada beberapa faktornya,salah satunya adanya gangguan saraf dalam tubuh.
"Banyak, banyak, bisa jadi dari saraf, sistem saraf tidak lancar, terganggu seperti itu juga bisa," ujarnya.
Selain masalah saraf dalam tubuh, kesemutan juga bisa terjadi akibat adanya permasalah tulang belakang, kekurangan mineral, kekurangan sinar matahari, kurang beraktivitas dan lain-lain.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Siapkan 310 Personel Untuk Amankan Acara Reuni 212
Ketika seseorang sudah mengalami rasa kesemutan dalam waktu yang perpanjangan, maka dr.Zaidul Akbar menyarankan untuk mengurangi konsumsi makanan.
Makanan yang harus dikurangi merupakan makanan yang dapat melemahkan tubuh.
"Dicari satu-satu dulu lah, mungkin kalau dari sisi makanan, kurangi makanan-makanan yang sifatnya bisa melemahkan badan," ujar dr. Zaidul Akbar.
Dokter Zaidul Akbar juga menyarankan untuk mengatasi kesemutan maka konsumsi yang berasal dari rempah rimpang, perbanyak aktivitas tubuh dan bekam.
Baca Juga: FIFA Setujui Sandy Walsh dan Jordi Amat Pindah Federasi ke PSSI, Keduanya Bisa Bela Timnas Indonesia
Jika semua cara tersebut sudah dilakukan dan belum sembuh, maka segera periksa ke rumah sakit terdekat, karena bisa saja kesemutan yang tidak sembuh tersebut akibat adanya sumbatan pembuluh darah atau otak.
"Atau mungkin tambah dengan bekam, kecuali memang ada penyakit-penyakit tertentu, yang memang perlu tindakan lebih lanjut untuk diperiksa atau diterapi, misalkan ya mungkin sumbatan darah, otak, atau mungkin sumbatan di pembuluh darah, itu juga bisa, harus diteliti semua,”pungkas dr. Zaidul Akbar.***
