Sering Tak Disadari Tapi Bahaya! Ini 11 Kebiasaan yang Bisa Picu Kerusakan Ginjal, Nomor 9 Paling Bikin Kaget

- 9 Januari 2022, 21:16 WIB
Ilustrasi ginjal. Ginjal Bisa Rusak karena 11 Kebiasaan Ini Kata dr. Ema Surya Pertiwi, Mulai Kurang Tidur Hingga Menahan Pipis./
Ilustrasi ginjal. Ginjal Bisa Rusak karena 11 Kebiasaan Ini Kata dr. Ema Surya Pertiwi, Mulai Kurang Tidur Hingga Menahan Pipis./ /Pixabay.com/Eksavang./

PRFMNEWS - Seorang dokter menyebut ada 11 kebiasaan yang sering tidak disadari Anda lakukan dan ternyata bisa memicu kerusakan ginjal yang parah.

Video penjelasan 11 kebiasaan yang bisa memicu kerusakan ginjal diunggah oleh dokter Ema Surya Pertiwi juga seorang YouTuber, melalui kanal YouTube Emasuper.

Berikut 11 kebiasaan yang mungkin sering tidak disadari dilakukan dan bisa memicu kerusakan ginjal, menurut dr. Ema Surya Pertiwi.

Baca Juga: Kasus Debt Collector Salah Sasaran di Majenang, Pihak Kepolisian Siap Usut Tuntas

1. Sering konsumsi minuman berenergi

Minuman berenergi biasa diminum saat begadang, menyetir jarak jauh, bekerja keras, atau untuk meningkatkan fokus saat bekerja.

Minuman berenergi sangat tinggi kandungan zat kimia yang jika dikonsumsi terus-menerus dapat mengganggu kesehatan ginjal. Kandungan tersebut antara lain kafein, taurin, soda, dan kadar gula yang tinggi.

“Ketika masuk ke dalam saluran cerna dan masuk ke aliran darah akan memberatkan kerja ginjal,” kata Ema.

Ia menyebut, konsumsi minuman berenergi diperbolehkan, tapi cukup 1-2 kali dalam seminggu.

2. Makan asupan tinggi gula

Makanan tinggi gula banyak dijumpai pada produk kue manis, cake, manisan, permen, es krim. Sedangkan pada minuman, antara lain jus buah kemasan, minuman bersoda, minuman sachet, jus buah diberi gula dan lainnya.

Konsumsi makanan atau minuman tersebut dapat meningkatkan gula dalam darah yang berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal.

“Kadar gula tinggi pada darah akan membuat ginjal bekerja lebih ekstra untuk mengeluarkan gula tersebut dalam urine,” ujar Ema.

Baca Juga: VIDEO: Detik-detik Kapal Tenggelam di Kalimantan Terekam Handphone Warga

3. Konsumsi makanan tinggi garam/natrium

Makanan tinggi garam tidak hanya yang terasa asin, tapi juga makanan kemasan/kaleng dan siap saji, antara lain sosis, pizza, keju, ikan teri, bumbu instan, mie instan, makanan ber-MSG, dan lainnya.

“Kadar natrium yang terlalu tinggi pada tubuh bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, sehingga ginjal bekerja lebih ekstra untuk menyeimbangkan kadar elektrolit tersebut,” tutur Ema.

Agar ginjal tetap sehat, ia menyarankan konsumsi sekira 2 – 2,3 gram natrium per hari. Jika pada makanan kemasan, kadar natrium bisa dilihat di keterangan komposisi gizi.

“Jika komposisi gizi berupa kandungan natrium lebih dari 2 – 2,3 gram, maka jika dikonsumsi setiap hari, makanan tersebut bisa meningkatkan kinerja ginjal,” imbuhnya.

4. Kebiasaan duduk terlalu lama

Kebiasaan duduk sekira 7 – 10 jam setiap hari akan menurunkan metabolisme glukosa, meningkatkan tekanan darah, dan meningkatkan tekanan pada ginjal.

”Jika sering bekerja terlalu lama dalam posisi duduk, usahakan meningkatkan olahraga minimal 2 – 3 kali seminggu selama 30 menit,” papar Ema.

Hal itu berfungsi untuk memperbaiki metabolisme tubuh dan meningkatkan fungsi ginjal agar lebih sehat lagi. 

Baca Juga: Bikin Angkat Jempol, Aksi Heroik Polisi Bantu Orang Sakit di Tengah Kemacetan Jalur Puncak Bogor

5. Penggunaan obat penghilang nyeri

Konsumsi obat-obatan penghilang rasa sakit/nyeri ataupun jamu pengurang nyeri dan pegal linu, memang bisa membuat tubuh lebih nyaman.

“Namun efek kimia dari obat-obatan tersebut bisa menyebabkan retensi cairan, tekanan darah, dan membuat ginjal bekerja lebih ekstra untuk menyaring zat-zat tersebut,” ujar Ema.

Sehingga jika Anda mengonsumsi obat-obatan penghilang nyeri dalam jangka panjang, sangat besar munculkan risiko kerusakan ginjal.

6. Kurang minum

“Ketika seseorang kekurangan minum, dehidrasi, akan memperberat kinerja ginjal. Disarankan selalu minum air yang cukup sekira 2 liter per hari,” kata Ema.

Hal itu berperan besar untuk membantu ginjal menyaring darah dan menjaga keseimbangan cairan serta elektrolit pada tubuh.

7. Diet tinggi protein

Jumlah protein yang direkomendasikan untuk dikonsumsi setiap hari adalah sekira 0,8 gram per kilogram berat badan per hari. Makanan tinggi protein ada pada daging ayam, daging sapi, ikan, telur, dan keju.

“Mengonsumsi makanan tersebut terlalu sering dan berkepanjangan setiap hari sekira 2 – 4 tahun, bisa menyebabkan tubuh mengalami asidosis (kadar asam dalam tubuh sangat tinggi) dan memberatkan kinerja ginjal,” ujarnya.

Baca Juga: Bikin Kaget, Harga Minyak Goreng di Sini Mencapai Rp178 Ribu Per Liter

8. Sering konsumsi minuman beralkohol

Alkohol bisa menyebabkan dehidrasi atau makin membebani ginjal untuk mempertahankan keseimbangan cairan.

“Asupan alkohol terlalu tinggi juga mengganggu keseimbangan PH pada tubuh yang bisa meningkatkan peluang kerusakan pada ginjal,” terangnya.

9. Menahan kencing terlalu lama

Ginjal berfungsi untuk menyaring darah menjadi urine, sedangkan kandung kemih berfungsi sebagai tempat penampungan cairan.

“Menahan kencing terlalu lama menyebabkan ginjal menahan cairan dan racun-racun yang terlalu lama,” ujar Ema.

Kondisi tersebut akan meningkatkan peluang infeksi pada ginjal karena terlalu lama menahan zat-zat beracun.

10. Konsumsi obat Nephrotoxic

Kebiasaan mengonsumsi vitamin ataupun obat-obatan yang bersifat toksik/racun pada ginjal sehingga zat sisa/ekskresi terendap di ginjal.

Hal itu akan memperberat fungsi ginjal menyaring zat-zat sisa tersebut dalam darah.

“Jika Anda konsumsi obat-obatan jangka panjang untuk penyakit apapun, perlu dicari tahu dulu efek sampingnya terhadap kesehatan ginjal,” ucapnya.

Baca Juga: Bukan Tak Diperhatikan PSSI, Ini 2 Alasan Witan Sulaeman Pulang Naik Pick up yang Bikin Iwan Bule Kaget

11. Sering begadang

Seseorang yang kurang tidur dari 6 – 7 jam setiap hari serta ritme sirkadiannya tidak teratur (misalnya tidur malam pada pagi, siang, atau sore) bisa menurunkan fungsi ginjal.

Hal itu karena ginjal bekerja sesuai dengan ritme sirkadian tubuh seseorang.

 “Kurangnya tidur dan ritme sirkadian yang tidak teratur, terbukti menurunkan fungsi ginjal dan meningkatkan peluang munculnya penyakit ginjal kronis,” terang Ema.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah