Network
PRFMNEWS - Seorang pemain musti memiliki skill mumpuni, jika ingin kariernya cemerlang di dunia sepak bola.
Namun tak jarang, kualitas mengolah bola di atas rata-rata juga terkadang diiringi dengan sulitnya mengendalikan emosi.
Di Persib Bandung, tak sedikit pesepakbola yang dikenal tempramental dan layak mendapatkan predikat bad boy. Mulai dari Ajat Sudrajat, Yayan Sundana, Salim Alydrus, Cecep Supriatna, hingga Ferdinand Sinaga.
Baca Juga: Jadwal TV Sabtu 29 Agustus 2020, FTV Preman Pensiun Kesempatan Kedua Tayang Kembali di RCTI
Bobotoh Persib Bandung, Eko Noer Kristiyanto mengatakan, pemain berlabel bad boy diperlukan oleh sebuah tim, termasuk Persib Bandung.
Meski begitu, bad boy disini tidak hanya emosional, tapi juga memberikan kontribusi yang jelas untuk tim.
"Bad boy perlu, karena dalam beberapa pertandingan Persib ketika diintimidasi lawan ga ada peralawanan, diam aja. Minimal dalam satu angkatan ada satu orang (bad boy), tapi kontribusinya harus jelas," kata pria yang karib disapa Eko Maung saat On Air dalam Program Kisah Persib Radio PRFM 107.5 News Channel, Jumat 28 Agustus 2020.
Baca Juga: Berminat Beli Barang Lelang dari Kementerian Keuangan? Begini Prosedurnya
Eko mencontohkan, di Persib ada nama Ajat Sudrajat yang dikenal bad boy, tapi memberikan kontribusi yang baik untuk tim.
Dia mendapat cerita tentang kenakalan Ajat saat membela Maung Bandung dari beberapa rekan legenda Persib itu.
Ajat kata dia memberikan kontribusi untuk tim dengan selalu mencetak gol, meskipun jarang mengikuti latihan.
Pernah satu ketika, saat Persib bermain di Jakarta, ketika pemain lain istirahat untuk mempersiapkan kondisi sebelum pertandingan, Ajat diberikan keistimewaan, dia diperbolehkan keluar malam.
Baca Juga: Ditangkap Lagi Karena Kasus Narkoba, Jamal 'Preman Pensiun' Terancam 12 Tahun Bui
Pada sesi latihan pun, tak jarang Ajat malah tidur, tidak mengikuti latihan bersama rekannya.
Namun, ketika bermain, Ajat selalu bermain bagus dan memberikan kontribusi nyata untuk Maung Bandung.
"Memang ada beberapa pemain istimewa yang mendapat privileg, tapi bisa membuktikan di lapangan," ungkapnya.***
