PRFMNEWS - Menko Polhukam Mahfud MD kembali menegaskan, penggunaan gas air mata yang disemprotkan aparat kepolisian di dalam area Stadion Kanjuruhan, Malang menjadi penyebab 133 orang meninggal.
Mahfud MD mengatakan, penyemprotan gas air mata ke sejumlah titik di area dalam Stadion Kanjuruhan memicu semua orang panik, lari bersamaan untuk menghindar, berdesak-desakan dan meninggal.
Menurutnya, penyebab 133 orang meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan bukan sekedar perkara seberapa berbahaya zat kimia yang terkandung dalam gas air tersebut dapat menyebabkan kematian.
"Saya nggak peduli sekarang seberapa besar kandungan kimia yang mematikan (dalam gas air mata), itu tidak penting. Karena bukan kimianya yang menyebabkan, tetapi penembakannya yang menyebabkan orang panik kemudian berdesak-desakan dan mati," ujarnya, dikutip prfmnews.id dari laman ANTARA.
Oleh karena itu, Mahfud yang juga Ketua TGIPF Tragedi Kanjuruhan tersebut merekomendasikan agar kepolisian dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) harus ikut bertanggung jawab.
"Mungkin gas air matanya sendiri tidak menyebabkan kematian langsung, tetapi penyemprotan ke tempat-tempat tertentu menyebabkan orang panik, nafasnya sesak, lalu lari ke tempat yang sama, desak-desakan, mati. Jadi, penyebabnya ya gas air mata," papar Mahfud.