Pelatihan Jurnalistik Relawan Kebencanaan Muhammadiyah Tuntas Digelar

Tayang: 25 Juni 2024, 21:00 WIB
Penulis: Rizky Perdana
Editor: Tim PRFM News
Pelatihan Jurnalistik Relawan Kebencanaan Muhammadiyah yang berlangsung di Kuningan, Jawa Barat.
Pelatihan Jurnalistik Relawan Kebencanaan Muhammadiyah yang berlangsung di Kuningan, Jawa Barat. /dok Muhammadiyah


PRFMNEWS - Sebanyak 35 relawan kebencanaan Muhammadiyah dari wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning) mengikuti Pelatihan Jurnalistik Kebencanaan pada Sabtu-Minggu, 22 dan 23 Juni 2024 di Kuningan.

Pelatihan digelar Pusat Studi Media Digital dan Kebijakan Publik Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung) dan Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) Jawa Barat, dan Lembaga Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (LazisMu) Jawa Barat.

Peserta pelatihan merupakan perwakilan dari LazisMu, pengurus MDMC. Tidak hanya dari wilayah Ciayumajakuning, tetapi ada juga peserta dari Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis.

Baca Juga: Anulir Kelulusan 31 Siswa SMA di Bandung, Bey Machmudin: Jangan Curangi Aturan Zonasi PPDB Jabar

Menurut Ketua Pusat Studi Media Digital dan Kebijakan Publik UMBandung, Roni Tabroni, kegiatan pelatihan ini merupakan pelatihan ketiga atau terakhir yang digelar.

Pelatihan bertujuan agar para relawan memiliki pemahaman tentang publikasi. Informasi yang masif dan lengkap terkait kondisi bencana di lokasi kejadian penting disebarluaskan kepada para jurnalis sebagai materi awal, di samping aktivitas kerelawanan dalam penanggulangan bencana.

"Alhamdulillah kita bersyukur bahwa kader-kader MDMC se-Jawa Barat sudah terpapar ilmu jurnalistik, sehingga kita berharap mereka lebih aware tehadap dunia informasi. Kedua, hari ini menjadi PR MDMC ditengah kehebatannya dalam menangani bencana yaitu pada aspek pengelolaan informasi, sehingga mereka yang telah mengikuti kegiatan ini mereka selain peduli terhadap dunia informasi juga butuh keterampilan dalam manajemen informasi sesederhana mungkin," kata Roni.

MDMC Jawa Barat diharapkan memiliki divisi khusus yang menangani publikasi dan informasi, sehingga penanganan kebencanaan yang dilakukan para relawan bisa diketahui.

Guna memberi materi yang tepat, dihadirkan sejumlah narasumber berpengalaman sebagai wartawan, baik di televisi, cetak maupun online termasuk dari akademisi. Antara lain Abdul Jalil Hermawan, dosen Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon juga Ketua PDM Kuningan yang memberikan materi pengenalan jurnalisme bencana.
Lalu, Arief Permadi, Wartawan Senior Tribun Jabar sekaligus dosen prodi Ilkom UMBandung, memberikan materi teknik membuat rilis peristiwa dan penanganan kebencanaan.

Narasumber lainnya yakni Resti Ernawati, dosen prodi Ilkom UMBandung sekaligus Produser Radio di Bandung dengan memberikan materi media relations kebencanaan.

Lalu, Agung Tirta Wibawa, dosen prodi Ilkom UMBandung dan Praktisi Media Sosial dengan materi konten media sosial penanganan kebencanaan.

Terakhir, Zaiul Khaq, Produser Lapangan CNN Indonesia dan News Anchor Transmedia Jawa Barat, sekaligus dosen prodi KPI UMBandung. Ia memberikan materi mengenai teknik membuat video jurnalistik penanganan kebencanaan.

Menurut Zaiul, pelatihan ini penting diberikan kepada mereka agar para relawan mengetahui bagaimana mengumpulkan informasi dan dokumentasi berupa foto dan video yang baik.

"Saya kira ini sangat dibutuhkan oleh mereka para relawan ya, karena biasanya saat terjadi bencana mereka yang pertama ada di lokasi, jadi dengan adanya pelatihan ini saya yakin mereka tidak lagi bingung mendokumentasikan, termasuk ketika diwawancara oleh televisi secara langsung sebagai info awal mereka mampu," ujar Zaiul.

Sementara itu, Sekretaris MDMC Jawa Barat, Ade Irvan Nugraha menuturkan bahwa kegiatan ini menjadi satu langkah maju bagi relawan MDMC Jawa Barat. Pasalnya, selama ini teman-teman relawan masih terkendala dalam hal manajemen informasi, sehingga melalui pelatihan ini mereka piawai dalam menyebarluaskan informasi yang selama ini kurang terpublikasikan kepada masyarakat.

"Dari pelatihan ini kami berharap punya agen-agen di daerah, sehingga informasi yang dari daerah itu bisa lebih cepat sampai ke tingkat wilayah, bahkan mungkin ke tingkat pusat seperti itu. Jadi kami mempersiapkan segala sesuatunya, salah satunya melalui pelatihan ini," kata Ade.***


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub