Network
PRFMNEWS - Sebagai upaya mencegah Radikalisme dan Terorisme, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Indonesia (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Barat menggelar Kegiatan Camping Keberagaman dengan tema Gembira Beragama Gerakan Muda Gembira Bernegara dan Beragama.
Peserta dalam kegiatan tersebut Gembira Beragama tersebut yakni kalangan Pemuka lintas Agama dan Organisasi Ke agamaan baik Muslim dan non Muslim.
Kegiatan ini dipimpin oleh Wakil Ketua FKPT Jawa Barat RR. Desy Priatni S.H. M.H dan perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Nasional (BNPT) Teuku Fauzansyah, S.S., M. M. (Subkoordinator Penelitian dan Evaluasi Subdit PM) Kegiatan tersebut juga di hadiri Kanit Idensos Densus 88 AT (Kompol. SatoriSatori, SH., M.M. dan Wakil ketua 3 Bidang Kelembagaan STAI Darul Falah, Dr. Fikri Riska Muhammad.
“Kegiatan ini bagian dari program kerja yang telah kita susun setiap tahun khususnya di bidang Agama, sosial, dan budaya,” ungkap Desy di Aula STAI Darul Fatah, Kabupaten Bandung Barat, Rabu 20 Maret 2024.
Desy mengatakan, kegiatan ini berbeda dengan kegiatan sebelumnya, dimana sekarang lebih kepada Gembira Beragama dan Bernegara ini dilakukan di luar Ibu Kota Provinsi yakni di Kabupaten Bandung Barat karna Melihat kerentanan keterpaparan masyarakat lebih mendominasi di kabupaten dari pada di Kota Provinsi.
Dipaparkan Desy, kegiatan ini melatar belakangi Tokoh Muda Pemuka Agama dan Organisasi Keagamaan menjadi Garda terdepan dalam memberikan Subtantif kelimuan ke agamaan yang moderat terhadap masyarkat. Maka di situlah, kemudian kegiatan ini sasarannya kepada Tokoh muda Pemuka agama.
“Karena terpapar paham radikalisme ini sudah menyasar pada semua lini, maka dari itu Pentingnya Pemuka Agama membentengi Masyarakat sekitar dengan pemahaman yang moderat," terangnya.
Menurut Desy, Pemuka muda Lintas Agama memiliki punya peran/Otoritas dalam membekali Masyarakat sekitar agar jauh dari tindakan paham radikalisme dan kekerasan.
“Cara mengatasi hal demikian ini FKPT menghadirkan narasumber dari pusat maupun daerah untuk memberikan materi bahaya tindakan radikalisme. Selain itu, lanjut Deasy, dalam kegiatan ini juga memberikan bekal kepada para toko mudah lintas agama membuat video podcast yang di dalamnya berisi tentang narasi-narasi Miderasi Beragama jauh dari kekerasan dan paham radikal terorisme kemudian di upload di YouTube, Instagram, dan media lainnya,” ujarnya.
