Relawan Kebencanaan Muhammadiyah dapat Pelatihan Jurnalistik

- 19 Februari 2024, 22:00 WIB
Pelatihan Jurnalistik Kebencanaan Bagi Relawan Kebencanaan Muhammadiyah
Pelatihan Jurnalistik Kebencanaan Bagi Relawan Kebencanaan Muhammadiyah /

PRFMNEWS - Bencana alam bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Proses penanganan pun harus dilakukan secara cepat dan berkelanjutan.

Namun, terkadang informasi tentang perkembangan bencana, proses penanganan, dan kondisi pasca penanganan, masih belum terinformasikan secara masif dan lengkap, sehingga perlu pembekalan terhadap para relawan kebencanaan untuk dapat menyebarluaskan informasi bencana ke para jurnalis sebagai materi awal.

Untuk itu, Lembaga Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (LazisMu) Jawa Barat bersama Muhammadiyah Disaster Media Center (MDMC) Jawa Barat bekerjasama dengan Pusat Studi Media Digital dan Kebijakan Publik Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung) menggelar Pelatihan Jurnalistik Kebencanaan. Kegiatan pelatihan dilakukan selama 2 hari, yakni Sabtu dan Minggu (17-18/02/2024) di Villa Lamping Manglayang, Cilengkrang, Kota Bandung.

Pelatihan ini diikuti lebih kurang 35 orang yang merupakan relawan kebencanaan perwakilan dari LazisMu, pengurus MDMC, dan Mahasiswa UMBandung.

Baca Juga: Pemkot Bandung Gelar Operasi Pasar Beras dan Pasar Murah 2024 di 30 Lokasi, Cek Harga dan Syarat Belinya

Menurut Ketua Pusat Studi Media Digital dan Kebijakan Publik UMBandung Roni Tabroni, pelatihan dasar jurnalistik kebencanaan bagi relawan ini sangat penting. Apalagi Jawa Barat merupakan provinsi yang paling banyak terjadi bencana alam di Indonesia.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat aktivitas kerelawanan yang dilakukan selama ini oleh Muhammadiyah, apa saja yang dilakukan oleh mereka dan kemudian apa saja yang harus diketahui oleh publik terkait dengan kebencanaan di lapangan. Selama ini mereka kurang menginformasikan tentang peran di lapangannya,” tuturnya

Roni menambahkan, selama ini saat terjadi bencana, banyak situasi di lapangan yang bersifat luar biasa, baik dari sisi kejadian maupun penanganannya. Tetapi, tidak banyak orang yang bisa terjun ke lapangan. Hanya yang berkepentingan dan memiliki keahlian saja yang memiliki akses dan kebebasan untuk berada di lokasi bencana. Oleh karena itu peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi relawan penanganan bencana menjadi sangat penting. Dengan sedikit keterampilan di bidang jurnalistik, maka mereka dapat mempublikasikan secara baik.

Dari sisi keterampilan, menurut Roni, para pegiat penanganan bencana belum tentu memiliki keterampilan untuk menginformasikan kondisi lapangan. Apakah persoalan kemampuan, atau bisa jadi ada kendala teknis yang dianggap sulit memberitakan berbagai hal terkait dengan dunia bencana. Padahal, jika para pegiat penanganan bencana ini dapat menginformasikan apapun yang ada di sekitarnya, maka publik akan lebih banyak tahu tentang kondisi dan aktivitas apa saja yang dilakukan para relawan.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x