"Jadi jangan disalahkan lato-latonya, yang disalahkan adalah eksesif waktu yang orang Indonesia. Kebiasaan kalau ada tren mengeksploitasi lupa waktu dan sebagainya, lupa sopan santun," tambahnya.
Sebelumnya, Disdik Kota Bandung melarang siswa membawa mainan yang tidak berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar ke sekolah, termasuk lato-lato.
"Untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan, Dinas Pendidikan mengeluarkan edaran yang melarang membawa mainan yang tidak berkaitan dengan proses KBM (kegiatan belajar mengajar) di sekolah," ungkap Kepala Disdik Kota Bandung Hikmat Ginanjar.
Hikmat menegaskan, lato-lato hanya dilarang dimainkan selama kegiatan belajar mengajar di sekolah. Namun ketika di luar lingkungan sekolah, mainan ini tetap boleh dimainkan anak-anak.***