Dengan dimoderatori oleh Ketua Bidang Perempuan dan Anak FKPT Jawa Barat Dr. Neng Hannah, menjelaskan tujuan kegiatan Perempuan TOP Viralkan Perdamaian ini digelar untuk meningkatkan peran serta masyarakat hususnya perempuan dalam pencegahan paham radikalisme di Jawa Barat.
Selanjutnya bagaimana perempuan memiliki daya tangkal yang tinggi karena memiliki pengetahuan terkait bahayanya radikalisme terutama dari serangan media sosial dan digital.
Narasumber dari BNPT RI, Nilam Ayuningtyas menjelaskan bagaimana perempuan menjadi agen perdamaian.
Dengan potensi keperempuanannya seorang Ibu cukup berperan penting menjadikan keluarga memiliki daya tangkal terhadap paham radikalisme.
Hal ini perlu dilakukan mengingat keterlibatan perempuan dalam radikalisme semakin meningkat.
Keterlibatan perempuan dalam radikalisme paling tidak terpola menjadi tiga bentuk peran yaitu: Pertama, sebagai pendamping setia dengan peran domestik, yaitu sebagai istri, pengikut setia, dan ibu dari calon-calon teroris. Kedua, Ahli propaganda dan agen perekrutan.
Para perempuan dilarang bertempur secara langsung namun diberikan peran di dunia maya sebagai ahli propaganda, pendakwah, dan perekrut bagi kelompok radikal. Ketiga, direkrut sebagai fighter/bombers karena perempuan dianggap bisa mengelabui petugas disbanding laki-laki yang mudah dicurigai.
Kemudian dalam perkembangannya peran perempuan semakin bergeser dan memainkan peran penting dalam kelompok pengusung kekerasan ekstrem.