Peringatan 15 Tahun Longsor Leuwigajah, Warga Harapkan Normalisasi Lahan Eks TPA

BANDUNG, (PRFM) - Tanggal 21 Februari diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Di balik peringatan tersebut, terdapat kejadian pilu yang terjadi 15 tahun silam.

Pada 21 Februari 2005, bencana longsor terjadi di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Leuwigajah. Kejadian tersebut menelan sebanyak 157 korban jiwa. Semenjak bencana tersebut, TPA Leuwigajah tak lagi difungsikan sebagai tempat pembuangan sampah lagi.

Meski 15 tahun sudah berlalu, nyatanya warga masih menyimpan harapan terkait lokasi Eks TPA Leuwigajah. Tokoh Kampung Adat Cireundeu, Yana mengatakan, warga mengharapkan pemerintah bisa melakukan normalisasi lahan bekas tempat pembuangan sampah.

"Kami ingin mengembalikan kepada fungsi awal lahan bekas TPA Leuwigajah ini. Tapi Sampai hari ini memang belum ada komitmen yang pasti dari pemerintah baik provinsi maupun pusat," ujar Yana saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Sabtu (22/2/2020).

Sebelum dijadikan TPA, lanjut Yana, lahan tersebut sejatinya terbilang cukup subur. Area persawahan dan perkebunan setidaknya pernah ada di sana sebelum akhirnya beralih fungsi menjadi TPA.

"Ingin dikembalikan ke fungsi awal alamnya. Ada mata air, di lerengnya ada kebun bambu, dan di mata airnya banyak pohon lokal. Sawahnya juga kalau bisa dikembalikan. Tapi kayanya ini PR yang panjang," jelas Yana.

Dirinya mengaku, pemerintah seolah abai dalam permasalahan sampah. Untuk itu, Yana berharap dalam peringatan HPSN tahun ini pemerintah bisa memberi tindakan nyata untuk proses normalisasi lahan di Eks TPA Leuwigajah.

"Kunjunan dari pihak pemerintah banyak, tapi belum ke isu sampah ini apalagi TPA-nya. Kemarin waktu talkshow, baik Pemkot Bandung atau Cimahi menyerahkan ke masyarakat ke depannya mau diapain TPA Leuwigajah ini," pungkasnya.***