Kabupaten Garut Catat Peningkatan Covid-19 dari Klaster Keluarga dan Nakes di Pameungpeuk

- 29 November 2020, 08:38 WIB
Ilustrasi Covid-19. Update Corona Indonesia Per Hari Ini, Kamis 5 November 2020, konfirmasi positif bertambah sebanyak 4.065  kasus.
Ilustrasi Covid-19. Update Corona Indonesia Per Hari Ini, Kamis 5 November 2020, konfirmasi positif bertambah sebanyak 4.065 kasus. /Dok PRFM.

PRFMNEWS – Kabupaten Garut mencatatkan adanya peningkatan kasus konformasi positif virus corona (Covid-19) dari klaster keluarga dan tenaga kesehatan khususnya di Pameungpeuk. Tercatat dari hasil screening dengan swab test terhadap 266 orang, 20 orang di antaranya terkonfirmasi Covid-19.

Menurut Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, Yeni Yunita peningkatan kasus tersebut diawali adanya tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Pameungpeuk yang terpapar Covid-19 setelah bekerja di Garut kota.

“Untuk Garut selatan beberapa hari terakhir ini ada peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19. Awal mulanya dikarenakan ada Nakes di RS di Pameungpeuk yang dia punya keluarga yang bekerja di RS di Kabupaten Garut, di pusat Garut. Awal mulanya dari sana, lalu terinfeksi  keluarganya itu dan kita screening dari 266 yang di swab, hasilnya 20 orang sudah terinfeksi virus corona,” kata dia saat On Air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Minggu 29 November 2020.

Baca Juga: Terakhir Hari Ini! Buruan Daftar Online Sebagai Penerima Bansos UMKM Tahap 2 Kabupaten Bandung

Baca Juga: Remaja 18 Tahun Bunuh Temannya Lantaran Diajak Lakukan Seks Sesama Jenis

Dengan temuan tersebut, RSUD Pameungpeuk harus ditutup sementara guna mencegah penularan virus corona. Sementara bagi yang hendak berobat ke rumah sakit terbesar di wilayah selatan Garut tersebut bakal diarahkan ke puskesmas lain di Kabuapten Garut.

“Untuk Rumah Sakit Pamengpeuk untuk sementara ditutup pelayanannya sampai 10 hari ke depan. Atau nanti dikaji oleh gugus tugas beberapa hari ke depan. Kalau untuk penyedian fasilitas untuk pasien Covid-19 alhamdulillah pa bupati selalu sigap menyediakan fasilitas di rumah sakit. Jadi sampai saat ini masih tertampung,” kata dia.

Yeni menambahkan, Pemkab Garut mencatat peningkatan kasus Covid-19 di Garut didominasi oleh klaster keluarga.

Baca Juga: Pagi Hari Tadi Gempa Berkekuatan 4,9 SR Guncang Sukabumi, BMKG: Dipicu Aktivitas Sesar Dasar Laut

“Klaster kelurga ini mendominasi untuk Kabupaten Garut, klaster pertama didominasi oleh klaster keluarga. Karena kalau satu keluarga sudah terinfeksi, memang itu rentan untuk menularkan pada anggota keluarga lainnya,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya sudah tak menggunakan rapid test sebagai pelaksanaan 3T (tracing, testing, treatment). Pemkab Garut memilih melakukan tes swab bagi warga yang ditengari terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Klasemen Sementara Liga Inggris: Liverpool Ambil Alih Puncak Klasemen, Man City di Papan Tengah

Tak hanya itu, pihaknya pun terus mengalakan sosialisasi dan edukasi bagi warga Garut dan luar kota. Ia pun mengimbau jika tidak ada kepentingan yang mendesak maka lebih baik tidak usah bepergian ke luar kota.

“Kalau kita sudah tidak menggunakan rapid test tapi kita melakukan swab test. Kita sudah melebihi target di 26 ribu (swab test) sekarang sudah 38 ribu. Tentu saja kita selalu melakukan tracing, tracking pada kontak erat sebelumnya. Namun, dari tim gugus tugas selalu memberikan penekanan dan edukasi untuk tidak bepergian keluar kota,” tukasnya.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah