PRFMNEWS - Tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Jawa Barat (Jabar) mengungkap kasus dugaan pungli yang terjadi di SMKN 5, Bandung pada Kamis, 24 Juni 2022 kemarin.
Pihak sekolah menjelaskan, kedatangan Tim Saber Pungli ke SMKN 5 Bandung untuk menanyakan aduan masyarakat berkenaan uang iuran pramuka siswa yang lolos penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2022.
"Bapak-bapak saber pungli itu datang sebetulnya di hari kedua setelah di hari pertamanya, dapat aduan dari salah satu orang tua siswa yang belum puas (mengenai iuran pramuka). Dan kami sampaikan kronologi yang jelasnya seperti apa," kata Wakasek Bidang Kesiswaan SMK 5 Kota Bandung Erwin Basuki ditemui di SMKN 5 Bandung Jalan Bojongkoneng, Kota Bandung, Jumat 24 Juni 2022.
Erwin menjealskan, pihak sekolah usai PPDB memang memberikan informasi kepada orang tua siswa mengenai rencana kegiatan perkemahan pramuka di SMKN 5 Bandung pada 18 Juni 2022.
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi para orang tua siswa, salah satunya iuran yang sudah disepakati bersama orang tua siswa dan komite sekolah untuk kegiatan tersebut.
Atas informasi tersebut, sejumlah orang tua siswa berinisiatif menitipkan uang pembayaran itu ke sekolah. Namun, pria yang juga menjabat sebagai Ketua PPDB SMKN 5 Bandung ini tak menyebut berapa iuran yang harus dibayar orang tua untuk kegiatan pramuka.
"Karena ada sebagian orang tua yang sudah membawa uang, terus katanya takut habis uangnya, jadi dititipkan ke kami karena takut habis duluan uangnya. Akhirnya berkembang informasinya seolah-olah dari kami ada pemaksaan, padahal tidak benar," jelasnya.
Selanjutnya, Tim Saber Pungli Jabar datang ke SMKN 5 Bandung untuk mengklarifikasi informasi tersebut.
Erwin menyebut, tim sempat memintai keterangan sejumlah pejabat, termasuk kepala sekolah dan dirinya atas aduan itu.
Namun ia kembali menegaskan, tak ada Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Tim Saber Pungli saat itu.
BAP bahkan berlangsung di lingkungan sekolah dan mayoritas diisi obrolan-obrolan santai dengan para pejabat SMKN 5 Bandung.
"Jadi memang enggak ada OTT, karena kami waktu itu ngobrolnya juga santai. Kepala sekolah, saya memang sempat di BAP, tapi masih di lingkungan sekolah. Yang menerima uang pertama dari titipan orang tua juga di BAP, tapi enggak ada yang di-OTT," tegasnya.
Berkenaan kabar ada uang Rp40 juta yang turut diamankan, Erwin membantah hal tersebut.
Uang iuran pramuka itu memang sebagian sudah ada yang diterima dari orang tua siswa, kemudian diserahkan ke kepala sekolah supaya lebih aman.
"Jadi uang itu dikumpulkan, daripada nanti ada di brankas jadi dikumpulkan di kepala sekolah. Saya kurang tahu berapa jumlahnya," terangnya.
Erwin pun menyesalkan kedatangan Tim Saber Pungli Jabar malah menjadi isu OTT di SMKN 5 Bandung. Terlebih, sekolah itu dalam waktu dekat akan membawa nama Jawa Barat berkompetisi di bidang lingkungan hidup tingkat ASEAN.
"Kami tidak membela diri, tapi dengan adanya berita (OTT) ini mudah-mudahan bisa diklarifikasi. Karena memang tidak ada yang namanya OTT di sekolah kami," pungkasnya.***