Ekstrem, Warga Alpen Bermain Sepakbola di Lereng Gunung yang Paling Curam

- 10 Agustus 2022, 19:20 WIB
Ilustrasi lereng di Gunung Alpen.
Ilustrasi lereng di Gunung Alpen. //AFP/Miguel Media

PRFMNEWS - Seperti namanya, sepak bola alpine adalah variasi dari olahraga kompetitif paling populer di dunia, yang dimainkan di lereng Gunung Alpen curam untuk membuatnya lebih sulit.

Sebagian besar olahraga kompetitif biasanya berlangsung di lapangan permainan yang datar, tetapi dalam sepak bola alpine ini, salah satu syarat utamanya adalah lapangannya harus curam.

Mungkin terdengar mustahil, tetapi sekelompok penggemar sepak bola di Pegunungan Alpen Austria, mengklaim bahwa itu adalah cara terbaik untuk memainkan olahraga favorit mereka.

Baca Juga: Inisiasi Kolaborasi Peduli Sekolah, Netty Aher Pertanyakan Esensi Kampanye Merdeka Belajar

Warga Alpen datang dengan ide bermain sepak bola alpine ekstrim selama Piala Dunia 2014, mereka bertukar pikiran agar pertandingan bola tidak membosankan.

"Kami menonton pertandingan dan menganggapnya sangat membosankan," kata salah satu penemu sepak bola alpine Franz Mair dikutip prfmnews.id dari laman Oddity Central.

Kemudian, mereka berinisiatif mulai bermain di lereng gunung, dengan cara berlari naik turun gunung hingga nafas tersengal.

Selain itu, diketahui tanah datar sangat sulit ditemukan di Pegunungan Alpen, sehingga mereka menggunakan medan untuk menciptakan variasi baru.

Sekarang, penduduk setempat bangga hanya bermain sepak bola alpine.

Baca Juga: Virus Langya Menginfeksi 35 Orang di China, Lebih Mematikan dari Virus Corona?

"Siapapun bisa bermain di lapangan datar, tapi di Montafon kami bermain di lereng paling curam yang bisa kami temukan," kata Alois Gantner, pelatih tim ‘Supa Burschis’.

Diketahui, aturan sepak bola alpine ekstrim sama dengan versi reguler, dengan satu-satunya perbedaan adalah kebutuhan kaki yang kuat dan stamina yang hebat untuk melawan gravitasi di lapangan yang tidak rata.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah