Putin Sebut Sanksi Barat Tak Mempan, Rusia Justru Akan Muncul Lebih Kuat

- 11 Maret 2022, 16:01 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin
Presiden Rusia, Vladimir Putin /Instagram/@leadervladimirputin/

PRFMMEWS - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan sanksi terkait invasi Ukraina tidak akan mempan.

Putin menyatakan Rusia akan muncul lebih kuat. Ia bahkan menyebut sanksi akan berbalik dan memantul ke Barat.

Putin mengatakan pada Kamis kemarin bahwa sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia akan pulih kembali terhadap Barat.

Ia melanjutkan, sanksi ini termasuk dalam bentuk harga pangan dan energi yang lebih tinggi, bahkan Moskow akan menyelesaikan masalahnya dan muncul lebih kuat.

Baca Juga: Kisah Chairul Tanjung, Si Anak Singkong yang Menjadi Orang Terkaya Ketiga di Indonesia Saat Ini

"Tidak ada alternatif untuk apa yang disebut Rusia sebagai operasi militer khusus di Ukraina dan bahwa Rusia bukanlah negara yang dapat menerima kompromi kedaulatannya hanya demi keuntungan ekonomi jangka pendek. Sanksi ini akan dikenakan dalam hal apapun," kata Putin dalam pertemuan dengan Pemerintah Rusia, dikutip prfmnews.id dari laman Reuters pada Jumat, 11 Maret 2022.

Menurut Putin, beberapa pertanyaan, masalah dan kesulitan di masa lalu telah kami atasi dan kami akan mengatasinya sekarang.

"Pada akhirnya, ini semua akan mengarah pada peningkatan kemerdekaan, swasembada, dan kedaulatan kami," katanya setelah pasukan Rusia menginvasi negara tetangga Ukraina.

Komentarnya dirancang untuk menggambarkan sanksi Barat sebagai tindakan yang merugikan diri sendiri dan meyakinkan Rusia bahwa negara itu dapat menahan apa yang disebut Moskow sebagai "perang ekonomi" melawan bank, bisnis dan oligarki bisnisnya.

Putin mengatakan Moskow merupakan produsen energi utama yang memasok sepertiga gas Eropa dan akan terus memenuhi kewajiban kontraktual nya meskipun telah dikecam dengan sanksi komprehensif termasuk larangan pembelian minyaknya oleh Amerika Serikat.

"Mereka mengumumkan bahwa mereka menutup impor minyak Rusia ke pasar Amerika. Harga di sana tinggi, inflasi sangat tinggi, telah mencapai rekor tertinggi dalam sejarah. Mereka mencoba menyalahkan hasil kesalahan mereka sendiri pada kami. Kami sama sekali tidak ada hubungannya dengan itu," tambahnya.

Baca Juga: Mantan Istri Doni Beri Klarifikasi, Gigi Ruwanita Bantah Sindir dan Ajarkan Trading kepada Mantan Suaminya

Melawan Barat, pemerintah Rusia sebelumnya mengatakan telah melarang ekspor peralatan telekomunikasi, medis, mobil, pertanian, listrik dan teknologi, di antara barang-barang lainnya, hingga akhir 2022.

Secara total, lebih dari 200 item dimasukkan dalam daftar penangguhan ekspor yang juga mencakup gerbong kereta api, kontainer, turbin dan barang lainnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah