Arab Saudi Tak Mau Bertanggung Jawab Atas Lonjakan Harga Minyak Dunia

25 Maret 2022, 06:30 WIB
Ilustrasi minyak dunia /Pixabay

PRFMNEWS - Pemerintah Arab Saudi telah memberitahukan bahwa mereka tidak akan bertanggung jawab atas lonjakan harga minyak di seluruh dunia pada hari Senin,21 Maret 2022.

Lonjakan harga minyak tersebut terjadi karena adanya pemberontakan terhadap kilang dan fasilitas energi lainnya oleh kelompok pemberontak Houthi di Yaman.

Pada sebuah pernyataan, mereka mengakui bahwa penyerangan tersebut memiliki dampak yang serius bagi pasar energi dan ditambah lagi terjadinya konflik di Ukraina.

Kerajaan Arab Saudi meminta kepada dunia untuk melawan Houthi demi menjaga pasokan minyak dunia.

Baca Juga: Underpass Cibiru Bisa Jadi Solusi Kemacetan, Jika Desainnya Tepat

Baca Juga: 8 Fakta Peresmian Reaktivasi Jalur KA Garut - Cibatu Hari ini, Ada Vaksinasi Covid-19 dan Sembako Gratis

Diketahui pasukan pemberontak Houthi telah menyerang fasilitas milik Yanbu Aramco Sinopec Refining Company dan perusahaan energi lainnya.

Penyerangan terjadi pada hari Minggu, 20 Maret 2022, dengan serangan pesawat tak berawak dan rudal.

Menurut Kementerian Energi Saudi, penyerangan tersebut tidak memakan korban jiwa, tapi akibat serangan tersebut, bisa mengancam langsung terhadap keamanan pasokan minyak.

“Ancaman langsung terhadap keamanan pasokan minyak dalam keadaan yang sangat sensitif yang disaksikan oleh pasar energi global,” kata pernyataan Saudi dikutip dari RT.com.

Baca Juga: Perut Buncit Bisa Diatasi dengan Mudah Tanpa Olahraga, Rutinkan Tips Ala dr. Zaidul Akbar Berikut Ini

Baca Juga: Jalur Kereta Api Cibatu-Garut Kembali Beroperasi, Dirut PT KAI Bilang Begini ke Menteri

Akibat penyerangan pemberontak Houthi dan konflik di Ukraina, membuat pasokan minyak menjadi turun drastis secara global.

Khususnya negara AS dan Inggris yang benar-benar merasakan dampak dari langkanya pasokan minyak.

AS mendesak Arab Saudi untuk menyediakan minyak lebih banyak lagi, walaupun hal tersebut sudah ditolak oleh Arab Saudi.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler