PRFMNEWS - Pemerintah Amerika Serikat berencana untuk tetap mendanai bantuan pendidikan untuk masyarakat Afghanistan.
Meskipun berseberangan paham dengan Taliban yang kini menguasai Afghanistan, Pemerintah Amerika Serikat tetap ingin sektor pendidikan di Afghnistan tetap berjalan.
Seperti disitat prfmnews.id dari ANTARA, keinginan ini diungkapkan Kongres Amerika Serikat kepada Persatuan Bangsa-Bangsa belum lama ini.
Baca Juga: Marc Klok Tak Sabar Bobol Gawang Barito Putera
Kongres Amerika Serikat menyebut tetap membuka kemungkinan untuk mendanai PBB guna memberi bantuan kepada masyarakat Afghanistan, utamanya terkait sektor pendidikan.
Merujuk laporan yang diterima Reuters, Kongres Amerika Serikat tidak sudi jika biaya bantuan harus melalui tangan Taliban.
Kongres Amerika Serikat dan PBB kini sedang mencari cara agar dana bantuan ini bisa langsung diterima oleh kelompok masyarakat Afghinstan tanpa campur tangan Taliban sedikit pun.
Pemerintah Amerika Serikat berencana mengucurkan dana sekira 130 miliar dolar Amerika Serikat atau setara (Rp1.852,7 triliun).
Dana 130 miliar dolar Amerika Serikat ini akan dipecah untuk sektor keamanan, pembangunan dan bantuan kemanusiaan termasuk pendidikan.
Untuk anggaran fiskal 2022 yang dimulai 1 Oktober, Kongres Amerika Serikat menyisihkan anggaran 136 juta dolar Amerika Serikat (Rp1,9 triliun) untuk Dana Dukungan Ekonomi.
Menurut Inspektur Jenderal Khusus bagi Rekonstruksi Afghanistan, ada pula anggaran 52,03 juta dolar Amerika Serikat (Rp741 miliar) untuk bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Afghanistan.***