Kasus Corona Melonjak, Korea Selatan Putuskan Tutup Sekolah

14 Desember 2020, 15:44 WIB
Pemerintah Korea Selatan menutup sekolah dimulai hari Selasa Ini (Ilustrasi) /Pixabay/wokandapix

PRFMNEWS -  Pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk menutup sekolah yang berada di wilayah Ibu Kota Seoul mulai Selasa 15 Desember 2020. Kebijakan ini diambil pemerintah Korea Selatan dikarenakan terjadi lonjakan kasus penularan virus corona (Covid-19).

Menurut Pemerintah Korea Selatan, lonjakan kasus penularan virus corona pada Desember ini lebih buruk ketimbang puncak pandemi Covid-19 pada Februari silam.

Saat ini, sekolah yang berada di wilayah Seoul akan beralih ke pembelajaran secara online hingga akhir Desember ini. Untuk sementara, kebijakan penutupan sekolah diterapakan Pemerintah Korea Selatan hingga akhir Desember sekaligus memantau kasus penularan virus corona.

Baca Juga: Beredar Pre Order Vaksin Covid-19, Bio Farma Tegaskan Hal Ini

Penutupan sekolah itu merupakan suatu langkah Pemerintah Korea Selatan menuju penerapan aturan pembatasan jarak sosial Fase III. 

Di bawah aturan karantina wilayah Fase III di Korea Selatan, hanya pekerja sektor esensial yang diizinkan bekerja di kantor dan pertemuan sosial dibatasi untuk kurang dari sepuluh orang.

Perdana Menteri Chung Sye-kyun menyebutkan, langkah seperti itu memerlukan kajian yang teliti, mengingat pemerintah Korea Selatan juga mendapatkan tekanan agar melakukan langkah lainnya untuk menghentikan kenaikan kasus.

"Pemerintah tidak akan ragu mengambil keputusan untuk naik ke fase III jika memang hal itu dianggap perlu, karena harus pula mempertimbangkan opini dari kementerian yang terkait, pemerintah daerah, serta para pakar," kata Chung seperti dilansir prfmnews.id dari ANTARA.

Baca Juga: Mulai dari Makanan hingga Perawatan Tubuh, Siap Lengkapi Jajaran Merchant ShopeePay Minggu Ini

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDA) pada Senin mencatat sebanyak 718 kasus baru virus corona, turun dari rekor pertambahan harian sebesar 1.030 di hari sebelumnya. Dari kasus baru tersebut, sebanyak 682 di antaranya adalah penularan lokal.

Jumlah kasus infeksi hingga saat ini mencapai 43.484 kasus dengan 587 kematian.

Sebagian besar kasus baru muncul di Seoul, Incheon, dan Provinsi Gyeonggi, yang total penduduknya mencapai 25 juta jiwa.

 

Pemerintah Korea Selatan telah menjalankan upaya penelusuran yang masif dengan melibatkan ratusan tentara, polisi, dan petugas berwenang lainnya untuk menelusuri pembawa virus. Namun sejumlah ahli mengatakan bahwa pemerintah dan publik harus melakukan hal yang lebih.

"Ini adalah waktunya untuk mengirimkan pesan yang berdampak bagi publik, sehingga mereka mau beraksi secara sukarela," ujar Presiden Kelompok Epidemiologi Korea Selatan Kim Dong-hyun.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler