Protes PPKM Darurat Lewat Kata-kata Jenaka Ala Pemuda Majalaya

- 21 Juli 2021, 07:53 WIB
Aksi dari kelompok aksi Majalaya Bersatu saat menyuarakan protes PPKM Darurat lewat kata-kata jenaka
Aksi dari kelompok aksi Majalaya Bersatu saat menyuarakan protes PPKM Darurat lewat kata-kata jenaka /Majalayaid

PRFMNEWS - Sekelompok pemuda yang menamakan diri Aksi Majalaya Bersuara melakukan aksi penolakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Mereka mengangkat poster-poster bernada protes terhadap PPKM Darurat dengan kata-kata jenaka yang menunjukan kondisi masayarakat di tengah pemberlakukan PPKM Darurat.

Aksi ini dilakukan di sekitaran Jalan di Majalaya Kabupaten Bandung pada Minggu, 18 Juli 2021 lalu.

Foto-foto aksi protes mereka diunggah di media sosial dan mendapat banyak respon dari netizen.

Baca Juga: Saat ini Masih PPKM Darurat, Pelonggaran Akan Dilakukan Jika Dalam Sepekan Ke Depan Terjadi Penurunan Kasus

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Majalaya.ID (@majalayaid)

Koordinator aksi Majalaya Bersuara, Zulfa Nasrullah mengatakan, aksi ini dilakukan dia dan rekan-rekannya sebagi bentuk perhatian kepada masyarakat.

"Itu bagian dari perhatian kita," kata Zulfa saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel Selasa, 20 Juli 2021.

Zulfa menjelaskan, dirinya dan rekan-rekannya melakukan aksi ini usai berdiskusi tentang kondisi masyarakat pada malam sebelumnya.

Baca Juga: Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana Positif Covid-19 Lagi

Saat mengetahui ada wacana PPKM Darurat diperpanjang, akhirnya muncul ide untuk melakukan aksi itu.

"Kami ga nyangka akan viral. Sebetulnya ini berangkat dari permasalahan sederhana di kota kami," sebutnya.

Zulfa menjelaskan, banyak warga Kabupaten Bandung, khususnya warga Majalaya sulit untuk menyuarakan suara mereka kepada publik.

Akhirnya mereka berinisiatif menyuarakan suara rakyat lewat aksi protes terhadap PPKM Darurat dengan mengunggah poster-poster bernada jenaka di media sosial.

Baca Juga: Anggota DPR Desak Pemerintah Tindak Tegas Oknum Penimbun Tabung Gas Oksigen: Hukum Berat Agar Jera

 

"Jadi kita mencoba untuk menyatakan ke publik Majalaya, kalau mau bekeluh kesah, curhat mah gratis, cuarhat saja gitu," paparnya.

Dalam aksi itu, mereka tak berteriak apapun, hanya mengangkat poster agar dibaca masyarakat.

Selain itu, Zulfa mengaku aksi ini hanya ingin dia unggah di media sosial instagram @majalayaid yang merupakan akun instagram yang dikelola Zulfa dan teman-temannya dari aksi Majalaya Bersuara.

Baca Juga: Alhamdulillah! Tren Pasien Covid-19 di RSHS Mulai Menurun

"Kami ingin tersebar di media sosial kami saja. Jadi kami ingin publik itu kalau secara regulasi tidak bisa bagaimana-bagaimana, secara hati atuh jangan kaya di penjara, jadi bebaskan saja karena ini negara demokrasi. Karena dengan begitu pemerintah dengan segela kebijakannya bisa kita kawal," jelasnya.

Zulfa mengatakan, pihaknya sengaja memilih kalimat-kalimat satire untuk menunjukan identitas Sunda.

"Di Sunda mah gini, kritiknya ada, bodornya ada," sebutnya.

Baca Juga: 'Tercekik' PPKM Darurat, Pedagang Pasar Baru Bandung Kirim Surat Terbuka untuk Jokowi

Dalam aksinya, ada 10 poster yang disuarakan. Menurutnya, kalimat-kalimat itu mereka pilih menyesuaikan dengan kondisi masyarakat terkini mulai dari situasi kondisi ekonomi hingga politik.

Dia mengatakan, dalam waktu dekat akan melakukan aksi yang sama namun dengan kalimat-kalimat yang berasal dari suara warga.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x