Cara Unik SDN 077 Sejahtera Kota Bandung Minimalisir Produksi Sampah

- 19 Oktober 2023, 19:00 WIB
Para siswa-siswi SDN 077 Sejahtera di Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung menerapkan program minimalisir sampah
Para siswa-siswi SDN 077 Sejahtera di Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung menerapkan program minimalisir sampah /Diskominfo Kota Bandung

PRFMNEWS - Permasalahan sampah di Kota Bandung memang harus diselesaikan oleh seluruh elemen masyarakat, termasuk juga dunia pendidikan.

Hal ini terlihat di SDN 077 Sejahtera di Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.

Tenaga Pendidik SDN 077 Sejahtera mendorong para siswanya untuk meminimalisir produksi sampah. Di antaranya dengan program Jamping atau Jajan Makan Pake Misting.

Baca Juga: Ada Wahana Rumah Hantu di Mall Kota Bandung Ini Sampai 15 Januari 2024, Berani Coba?

Para siswa diwajibkan membawa bekal dari rumah dan menggunakan wadah sendiri untuk jajan di kantin dan lingkungan sekolah.

Kepala Sekolah SDN 077 Sejahtera, Ihat Solihat mengatakan, program Jamping ini telah dilakukan sejak awal semester 2023.

Tujuannya untuk mengurangi sampah mulai dari sumbernya.

Baca Juga: Bey Machmudin Minta Persib Ikut Ramaikan Bandara Kertajati Lewat 3 Cara ini

Ihat bersama dengan tim Adiwiyata terus mengedukasi murid hingga pedagang agar tidak menggunakan plastik dan kemasan yang menghasilkan sampah.

"Hal terpenting mengurangi, sampah dari sumbernya. Para murid diwajibkan membawa misting. Lalu kita edukasi kepada para pedagang agar tidak melayani makanan jika murid tidak menggunakan misting," ucapnya.

SDN 077 Sejahtera juga memasukan pengolahan sampah berkelanjutan ke dalam kurikulum mereka.

Melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kurikulum Merdeka yang dilaksanakan pada tahun ajar 2021/2022 lalu.

Baca Juga: Kesiapan Dinkes Kabupaten Bandung Jelang Pemilu 2024

Disebutkan Ihat, melalui kurikulum tersebut, para siswa diberikan mata ajar terkait pengelolaan sampah yang terbagi dalam tiga fase yakni:

1. Fase A berupa pengolahan sampah cangkang telur yang dijadikan pupuk organik. Mata ajar ini diajarkan pada murid kelas 1 dan 2.

2. Fase B berupa pengolahan sampah buah dijadikan ecoenzyme. Kulit buah difermentasi selama satu bulan. Ecoenzyme digunakma untuk mempermudah pembusukan sampah, membasmi hama dan membersihkan lantai yang sudah kotor. Mata ajar ini diajarkan pada murid kelas 3 dan 4.

3. Fase C berupa pengolahan sampah daun melalui teknik pengomposan bata terawang. Mata ajar ini diajarkan pada murid kelas 5 dan 6.

Baca Juga: Perbaikan Selesai, Rel Lokasi Anjlok KA Argo Semeru Sudah Normal Dilewati Kereta Api Hari ini

Tak hanya itu, para siswa juga dibiasakan untuk memilah sampah di sekolah sesuai kategori yang sudah ditentukan yaitu sampah plastik, sampah botol plastik, sampah kertas dan tutup botol melalui program Gomi Select.

Hasil dari pemilihan sampah tersebut, para siswa diajarkan untuk mengolah sampah anorganik. Sampah plastik, diolah dengan sistem eco brick dan sampah kertas diolah menjadi berbagai kerajinan.

Sementara untuk sampah organik sisa makanan dimasukan ke dalam Loseda (Lodong Sesa Dahar) untuk dijadikan kompos.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah