Sejarah Singkat Peristiwa Bandung Lautan Api 24 Maret 1946 yang Diawali Banyak Pertempuran Sporadis

- 16 Maret 2023, 17:30 WIB
Tugu Bandung Lautan Api di Lapangan Tegalega, Bandung.
Tugu Bandung Lautan Api di Lapangan Tegalega, Bandung. /Dok. Pikiran Rakyat/

Menanggapi Ultimatum tersebut, Syahrir menugasi Syafruddin Prawiranegara dan Jenderal Mayor Didi Kartasasmita hadir ke Bandung. Baik Jenderal Mayor Nasution maupun aparat pemerintah menolak Ultimatum, sebab sangat mustahil memindahkan ribuan pasukan dalam waktu singkat.

Mereka menemui Mayor Jenderal Hawthorn meminta agar batas Ultimatum diperpanjang. Sementara itu, pihak Sekutu terus menyebarkan pamflet berisi tentang berita Ultimatum tersebut.

Baca Juga: Ketua DKPP Tegas, Penyelenggaraan Pemilu Tetap Lima Tahun Sekali

Sore hari tanggal 23 Maret 1946, Nasution ikut ke Jakarta bersama Syafruddin dan Didi Kartasasmita untuk menemui Perdana Menteri Syahrir. Dengan alasan menyelamatkan Tentara Republik Indonesia (TRI) dari kehancuran, Syahrir mendesak Nasution agar memenuhi Ultimatum tersebut.

Syahrir berpendapat bahwa TRI belum mampu menandingi kekuatan pasukan Sekutu. Esok harinya, Nasution kembali ke Bandung untuk sekali lagi melakukan negosiasi terkait penundaan pelaksanaan Ultimatum.

Namun, tentara Sekutu tetap pada pendiriannya menolak penundaan Ultimatum. Sebaliknya, Nasution juga menolak tawaran Sekutu yang hendak meminjamkan seratus truk untuk membawa pasukan Indonesia ke luar kota.

Baca Juga: Kolapsnya Silicon Valley Bank Picu Ketakutan Krisis Bagi Eropa

Dalam pertemuan yang diadakan Nasution dengan para Komandan TRI para pemimpin laskar dan aparat pemerintahan dicapai kesepakatan untuk membumihanguskan Bandung sebelum kota itu ditinggalkan.

Menurut rencana, bumi hangus akan dilakukan pada tanggal 24 Maret pukul 00.00. Ternyata, bumi hangus dilaksanakan lebih awal yakni pukul 21.00.

Gedung pertama yang diledakkan ialah Bank Rakyat. Disusul dengan pembakaran tempat seperti Banceuy, Cicadas, Braga dan Tegalega. Anggota TRI membakar sendiri asrama – asrama mereka.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x