Sejarah Singkat Peristiwa Bandung Lautan Api 24 Maret 1946 yang Diawali Banyak Pertempuran Sporadis

- 16 Maret 2023, 17:30 WIB
Tugu Bandung Lautan Api di Lapangan Tegalega, Bandung.
Tugu Bandung Lautan Api di Lapangan Tegalega, Bandung. /Dok. Pikiran Rakyat/

Ultimatum tersebut harus dilaksanakan selambat–lambatnya pukul 12.00 tanggal 29 November 1945. Dengan adanya ultimatum tersebut, Sekutu membagi kota Bandung Utara menjadi wilayah kekuasaan mereka sedangkan Bandung Selatan kekuasaan pemerintah RI. Ultimatum dijawab pasukan Indonesia dengan mendirikan pos–pos gerilya di berbagai tempat.

Selama bulan Desember terjadi beberapa pertempuran di berbagai tempat antara lain, Cihaurgeulis, Sukajadi, Pasir Kaliki dan Viaduct. Sekutu berusaha merebut Balai Besar Kereta Api namun usaha tersebut gagal.

Baca Juga: Daftar ke Klinik Hewan Kota Bandung Bisa Datang Langsung atau Via Online, Begini Caranya

Sekutu juga berusaha membebaskan interniran Belanda di Ciater, Sekutu terlibat dalam pertempuran dengan pasukan Indonesia di wilayah Lengkong Besar.

Memasuki awal tahun 1946, pertempuran semakin berkobar secara sporadis. Selama pertempuran berlangsung, banyak serdadu India yang merupakan bagian dari pasukan Sekutu melakukan desersi dan bergabung dengan pasukan Indonesia.

Salah satu serdadu India yang membelot di antaranya adalah Kapten Mirza dan pasukannya saat terjadi pertempuran di jalan Fokker (sekarang jalan Garuda) pada pertengahan Maret 1946.

Tak lama kemudian, pihak Sekutu menghubungi Panglima Divisi III Jenderal A.H Nasution meminta agar pasukan India tersebut diserahkan kembali kepada Sekutu. Nasution menolak. Bukan hanya untuk mengembalikan pasukan India semata, tetapi juga untuk mengadakan pertemuan dengan pihak Sekutu.

Baca Juga: DPRD Dukung RSUD Bandung Kiwari Tambah Kapasitas Parkir

Serangan–serangan sporadis dari pasukan Indonesia dan kegagalan mencari penyelesaian di tingkat daerah membuat posisi Sekutu semakin terdesak. Sekutu memutar otak dengan melakukan pendekatan terhadap pihak petinggi pemerintahan RI.

Pada tanggal 23 Maret 1946, mereka menyampaikan ultimatum kepada Perdana Menteri Syahrir agar selambat–lambatnya pada pukul 24.00 tanggal 24 Maret 1946, pasukan Indonesia sudah harus meninggalkan Bandung Selatan sejauh 10 sampai 11 kilometer dari pusat kota.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x