Harga Sembako di Kota Bandung Naik, Disdagin Ungkap Cuaca Menjadi Salah Satu Faktornya

- 10 Juni 2022, 12:15 WIB
Salah satu lapak penjual di Pasar Ujungberung, Kota Bandung.
Salah satu lapak penjual di Pasar Ujungberung, Kota Bandung. /Tiara/PRFMNEWS

PRFMNEWS - Seperti diketahui, beberapa harga sembako di Kota Bandung tengah alami kenaikan harga.

Kenaikan yang paling dirasakan ada pada harga telur, daging ayam, gula pasir, minyak curah, cabe merah tanjung, cabe rawit, dan bawang merah.

Hal ini pun diakui Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah.

"Setiap seminggu sekali di hari Kamis kami terjun ke tujuh pasar tradisional dan ketujuh toko ritel modern untuk memantau komoditas bahan makanan di sana," ujar Elly, seperti yang dikutip prfmnews.id melalui laman resmi Pemerintah Kota Bandung, pada Jumat 10 Juni 2022.

Baca Juga: Nasi Putih Bisa Sebabkan Perut Buncit, Asam Urat dan Diabetes, ini Pengganti Nasi Menurut dr. Zaidul Akbar

Berikut ini adalah beberapa komoditas yang mengalami kenaikan antara lain, telur yang sekarang kisarannya Rp29.000-Rp30.000 per kilogram, dengan harga acuan seharusnya Rp24.000.

Lalu, daging ayam yang kini harganya Rp38.000 per kilogram yang normalnya Rp35.000.

Kemudian, gula pasir naik menjadi Rp14.000-Rp14.500 per kilogram, di mana harga acuannya Rp13.500.

"Dan yang masih bertengger adalah minyak curah. Harusnya Rp15.500 per kilogram, tapi harga tertinggi yang kami temukan Rp18.000. Namun, sekarang di Kota Bandung sudah ada yang jual sesuai HET," ujar Elly.

Baca Juga: Jangan Sampai Kena Penyakit Ginjal, dr. Saddam Ismail Bagikan 8 Cara Jaga Kesehatan Ginjal

Untuk harga cabe merah tanjung per kilogramnya mencapai Rp80.000. Bahkan, cabe rawit menyentuh harga Rp100.000.

Terakhir kenaikan yang cukup dirasakan adalah bawang merah yang berada di harga Rp50.000-Rp60.000 per kilogram, padahal harga acuannya Rp32.000.

Elly menyebutkan bahwa naiknya harga-harga ini disebabkan karena cuaca.

“Harusnya pada bulan Juni sudah masuk musim kemarau, tapi kondisi saat ini masih musim penghujan. Belum lagi serangan hama yang membuat kualitas menjadi menurun,” tambah Elly.

Untuk daging ayam dan juga telur Elly mengatakan bahwa pada musim hujan biasanya daging ayam mengalami penurunan produksi telur, sehingga menyebabkan harga naik.

Baca Juga: 6 Wakil Indonesia Akan Berjuang di Perempat Final Indonesia Masters 2022 Hari ini

"Ada juga pengaruh dari relaksasi seperti mulai banyak pernikahan, meski memang faktor ini bukan yang signifikan," tuturnya.

Lebih lanjut, untuk mengantisipasi harga-harga semakin melonjak, Elly mengatakan, Disdagin Kota Bandung terus menelusuri rantai mana yang menjadi masalah.

"Kita cari dari mana asalnya, misal ayam itu biasanya kita dapat dari Priangan Timur. Kita tanya dari peternak di sana, apakah ada kenaikan atau tidak? Jika ternyata dari peternaknya tidak ada kenaikan signifikan, tapi sampai ke Bandung ternyata tinggi, ya ini kita telusuri rantai mana yang 'bermain'," paparnya.

Akan tetapi sejauh ini Disdagin tidak menemukan adanya kasus mafia sembako.

"Tak ada kasus seperti itu karena harga-harganya juga tidak naik terlalu signifikan, masih dalam batas normal," imbuhnya.

Baca Juga: Harga Ayam, Telur, dan Cabai Rawit Bikin Ibu-Ibu Menjerit, ini Update Harga Bahan Pokok di Jabar

Saat ditanya mengenai opsi Operasi Pasar, Elly menuturkan, masih perlu dilakukan peninjauan lebih lanjut.

"Operasi pasar itu diadakan jika barang di pasaran sudah langka, sehingga sulit diperoleh warga. Kemudian, harga-harga pun mengalami kenaikan yang signifikan," jelasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah