Network
PRFMNEWS - Kebijakan insentif guru ngaji yang sudah berjalan setahun, sepertinya menjadi dasar Pemkab Bandung memberikan tunjangan serupa kepada para ustadz dan ustadzah yang ada.
Diajukan melalui Dewan Kemakmuran Masjid masing-masing, insentif guru ngaji memang sangat membantu, sehingga Pemkab Bandung membuat hal serupa untuk para ustadz dan ustadzah.
Selain itu, mungkin juga karena belum semuanya mendapatkan insentif guru ngaji, sehingga diharapkan adanya tunjangan serupa dari Pemkab Bandung ini akan membuat semua mendapatkannya.
Baca Juga: Erick Thohir Dukung Kebijakan Tarif Listrik Naik bagi Orang Kaya, Begini Alasannya
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui akun Instagram miliknya.
"Alhamdulillah hari ini kita resmi launching insentif untuk ustadz/ustadzah (takmir dan marbot masjid) diluar program insentif guru ngaji," tulis Dadang Supriatnya, seperti dikutip PRFMNEWS, Kamis, 9 Juni 2022.
Dadang pun menyebutkan jumlah penerima yang berhak atas insentif ustadz ustadzah tersebut yang mencapai angka ribuan orang.
"Ustadz/ustadzah yang sudah menerima manfaat dari program insentif guru ngaji sejumlah 17.000 Orang, sedangkan ustadz/ustadzah yang akan menerima diluar program insentif guru ngaji sejumlah 4.500 Orang, jadi total penerima manfaat menjadi 21.500 Orang, semoga berkah untuk semuanya," ucapnya.
Kali ini, Pemkab Bandung bekerjasama dengan Bank BJB sebagai pihak penyalur dana insentif tersebut.
Itu terlihat dalam unggahan Instagram Dadang yang menyertakan foto berupa kartu ATM yang dikeluarkan oleh Bank BJB.
Kartu ATM tersebut jelas tertulis 'Kartu Takmir/Marbot Tasyakur BEDAS Kabupaten Bandung' dan juga logo dari Baznas.
Belum diketahui berapa nominal yang akan diterima setiap orang dalam insentif ustadz ustadzah dari Pemkab Bandung.
Baca Juga: Update Pencarian Eril, KBRI Bern Ungkap Kabar Baik Peluang Tinggi Putra Ridwan Kamil Ditemukan
Unggahan yang belum lama diposting ini disambut baik oleh masyarakat yang mendoakan semoga berkah.
Namun tak sedikit juga yang bertanya mengenai mekanisme pengajuannya seperti apa yang memang tak dijelaskan oleh Bupati Bandung tersebut.***
