Network
PRFMNEWS - Kasatlantas Polresta Bandung, Kompol Rislam Harfian mengatakan bahwa Operasi Lodaya di wilayah Kabupaten Bandung akan dimulai hari ini, Senin 20 September 2021.
Operasi Lodaya akan dilakukan selama 14 hari kedepan hingga 3 Oktober 2021.
Rislam mengungkapkan, dalam masa pandemi Covid-19, salah satu fokus Operasi Lodaya kali ini adalah disiplin dalam penerapan protokol kesehatan dan disiplin dalam berlalulintas.
Baca Juga: Yuk Tertib Lalin! Mulai Hari ini Polisi di Bandung Gelar Operasi Patuh Lodaya
Baca Juga: Operasi Patuh Lodaya 2021 di Kota Bandung: Razia Kendaraan Dimulai 20 September
"Kita dalam rangka meningkatkan protokol kesehatan dulu, baru kita dalam rangka meningkatkan ketertiban lalu lintas. Utamanya itu," ujar Kompol Rislam usai Apel Gelar Pasukan di Mapolresta Bandung saat On Air di Radio 107,5 PRFM Bandung, Senin 20 September 2021.
Salah satu penerapan protokol kesehatan yang sudah beberapa kali pada akhir pekan dilakukan, salah satunya adalah pembatasan mobilitas yakni ganjil genap, dan penutupan jalan.
Pusat keramaian seperti di kawasan jalan Alfathu dan beberapa jalan lainnya seperti Alun-Alun akan ditutup.
Hal tersebut dilakukan guna meminimalisir kerumunan masyarakat.
Tak hanya itu, kegiatan ganjil genap di jalur wisata pun tetap akan di lakukan pada setiap akhir pekan.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Sementara Liga 1 2021: 6 Tim Masih Belum Raih Kemenangan
Baca Juga: Selain Dipukul, Muhammad Kece Juga Dilumuri Kotoran oleh Napoleon
"Termasuk juga antisipasi jalur atau arus weekend, Sabtu Minggu, bahkan Jumat sore kami sudah bergerak. Terkait dengan itu beberapa titik atau ruas yang diberlakukan ganjil genap tentunya dengan mengikuti surat edaran dari Bupati dan diatur secara teknis dalam SK Dishub Kabupaten Bandung," ungkap Rislam.
Rislam juga mengutarakan jika salah satu tujuan Operasi Lodaya yang akan dilaksanakan selama 14 hari kedepan, berfokus pada disiplin masyarakat.
Baik itu disiplin protokol kesehatan, maupun disiplin berlalulintas.
Di sisi lain, penindakan seperti tilang tetap akan dilaksanakan jika memang pelanggaran yang dilakukan berpotensi mengakibatkan kecelakaan ataupun menyebabkan kemacetan.
Rislam mengaku, sebelum melakukan tindakan penilangan, pihaknya terus melaksanakan imbauan dan ajakan kepada masyarakat untuk disiplin dalam kedua hal tadi.
Baca Juga: PPKM Kemungkinan Diperpanjang Lagi, Kini Menantikan Relaksasi Lainnya dari Pemerintah
"Tujuan utama kita yaitu untuk meningkatkan disiplin protokol kesehatan, itu yang pertama. Baru yang kedua menciptakan disiplin berlalulintas. Namun untuk tilang, apa bila itu berpotensi mengakibatkan kecelakaan atau kemacetan, mau tidak mau kita harus melakukan itu," pungkasnya.***
