Oded Ungkap 3 Persoalan Selama PPKM Darurat di Kota Bandung

- 14 Juli 2021, 08:01 WIB
Seorang warga dengan menaiki sepeda melintas di Jalan Asia Afrika kota Bandung. Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, ada 3 persoalan krusial di Kota Bandung di masa PPKM Darurat ini
Seorang warga dengan menaiki sepeda melintas di Jalan Asia Afrika kota Bandung. Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, ada 3 persoalan krusial di Kota Bandung di masa PPKM Darurat ini /PRFMNews/prfmnews

PRFMNEWS - Sudah lebih dari sepekan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat berjalan di Kota Bandung.

Meski begitu, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengungkapkan, setidaknya ada 3 persoalan selama PPKM Darurat di kota Bandung.

Oded menyampaikan, 3 persoalan selama PPKM Darurat di Kota Bandung adalah mobilitas masyarakat, oksigen, dan keterisian rumah sakit.

Baca Juga: Kepala Daerah Diminta Tidak Takut Berinovasi Karena Ada Perlindungan Hukum

Oded yang juga sebagai Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 Kota Bandung mengatakan, 3 persoalan di Kota Bandung ini juga merupaan persoalan yang masih krusial di Jawa Barat.

"Persoalan pertama, urusan mobilitas masyarakat yang masih sangat tinggi, kemudian urusan (ketersediaan) oksigen, lalu BOR (Bed Occupancy Rate) juga paling krusial," katanya usai rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat melalui video conference di Pendopo Kota Bandung, Senin 12 Juli 2021.

Terkait mobilitas warga, Ia mengaku akan mengevaluasinya bersama dengan Polrestabes Bandung untuk mengkaji penyekatan jalan dengan cara buka-tutup yang dilakukan saat ini di ring 1, 2, dan 3.

Baca Juga: Kabar Baik! BST PPKM Darurat Rp600.000 Mulai Disalurkan Lewat PT POS

"Saya akan berdiskusi dengan Pak Kapolrestabes, untuk dikaji (penyekatan jalan). Karena dari awal yang namanya buka-tutup jalan, Kota Bandung sudah menjadi percontohan dan sangat efektif dari dulu," ucapnya.

"Makanya begitu PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat, kita perlebar, tapi hasilnya malah begini. Ini perlu jadi perhatian kita," lanjutnya.

Oded mengaku telah menginstruksikan Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, yang juga Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung untuk mengevaluasi hal tersebut di tataran teknis.

"Nanti dievaluasi juga di tataran teknis dengan Polrestabes dalam hal ini dengan Kasatlantas dan Dishub di kita," katanya.

Baca Juga: Masih Berlaku! Ini Titik dan Jadwal Penutupan Jalan di Kota Bandung Selama PPKM Darurat

Sedangkan terkait BOR Kota Bandung yang dinilai cukup tinggi, Oded menyampaikan, Kota Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat, ada banyak rumah sakit yang bukan hanya milik Pemkot Bandung, tetapi swasta dan nasional yang menjadi rujukan Rumah Sakit penanganan Covid-19.

"Karena itu, akhirnya yang datang ke (Rumah Sakit) Kota Bandung banyak yang dari luar Kota Bandung. Terlebih keseharian di Kota Bandung itu penduduknya 2,5 juta kalau malam hari, siang hari mencapai 4 juta (ditambah yang datang bekerja), ini juga berpengaruh," jelasnya.

Dari hasil Rapat Koordinasi tersebut, Oded pun akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menyelesaikan kendala PPKM Darurat dan penanganan pandemi Covid-19 di Kota Bandung.

Baca Juga: Penyekatan dan Penutupan Jalan di Kota Bandung Bakal Segera Dievaluasi

"Saya sudah mengobrol bersama Pak Sekda, dari hasil resume evaluasi ini. Kita akan terus mencoba berkoordinasi dengan pihak-pihak lain, khususnya urusan oksigen," katanya.

"Tadi Pak Gubernur Jawa Barat mengatakan ada jaminan bahwa secara stok, Pemprov Jabar sudah mengupayakan memenuhi kebutuhan oksigen. Kalau ada kabupaten/kota yang membutuhkan tinggal koordinasi," ucapnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x