Dengan pola baru, pihaknya mencoba distribusi air dari Perumda dilakukan per 12 jam.
"Disini ada pipa air 6 buah dengan ukuran besar-besar, dihitung ada yang diameter 200, 600, 800 ada tiga, dan diameter 900. Jika ditotalkan, diameternya 4.000 lebih, sementara kapasitas produksi cuma 1.800 liter per detik, itu tentu akan ada kehilangan tekanan," paparnya.
"Jadi saya coba minta ke temen-temen wilayah yang bertanggungjawab dalam distribusi untuk menghitung dan mengevaluasi ulang. Gimana kalau sekarang pipa yang enam ini, dialirinya tidak secara bersamaan, tapi digilir selama 12 jam," katanya.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Jabar dan Sejumlah Provinsi Lain Harus Waspadai Potensi Hujan Lebat Hari Ini
Dengan pola tersebut, ada beberapa keuntungan yang akan didapat konsumen.
Salah satunya, kuantitas atau jumlah air yang diterima konsumen lebih banyak.
"Diharapkan ketika (pipa) penuh air akan meningkatkan tekanan, dan ketika tekanan itu hadir maka benefitnya bagi masyarakat akan mendapat aliran air dengan tekanan cukup, dengan durasi panjang, dan kuantitas atau jumlahnya lebih banyak," pungkasnya.***