Membangun 'Circular Economy' dalam Pengelolaan Sampah di PUSPA Jelekong

- 31 Desember 2020, 20:06 WIB
 Pusat Edukasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah Jelekong atau PUSPA Jelekong
Pusat Edukasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah Jelekong atau PUSPA Jelekong /Dok DLH Kabupaten Bandung.


PRFMNEWS - Pusat Edukasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah Jelekong atau yang disebut dengan PUSPA Jelekong adalah fasilitas (rintisan) pengelolaan sampah yang berbasis edukatif melalui penerapan prinsip 3R (Reuse, Reduse, Recycle) dan pemanfaatan berbagai metode dan teknologi.

Pengolahan sampah yang terintegrasi dengan pemanfaatannya baik secara langsung maupun tidak langsung, mampu menghasilkan prinsip Circular Economy dan menjadi prototype pengelolaan sampah skala kawasan berbasis zero waste.

PUSPA Jelekong terletak di Kelurahan Jelekong, Kecamatan Baleendah dengan luas 11.100 m2, dilengkapi fasilitas berupa Pusat Daur Ulang Sampah (PDU), Bank Sampah, Pengolahan Sampah Organik melalui Biokonversi Maggot, Pengolahan Kotoran Sapi melalui “Ngopi Kancing” (Ngolah Kotoran Sapi jadi Cacing dan Kascing), Pengolahan Sampah Anorganik dan Organik melalui TOSS atau “Peyeumisasi” menjadi Briket, Pengolahan dan Pemanfaatan Maggot menjadi Pakan Ternak baik secara langsung maupun melalui Ovenisasi menjadi Pakan Kering atau Pelet, serta dilengkapi (rintisan) pemanfaatan teknologi penanganan residu menggunakan incenerator yang ramah lingkungan (STUNGTA PINDAD).

Baca Juga: Doni Monardo : Libur Itu Bukan Hanya Hak, Tapi Wajib untuk Nakes!

Baca Juga: Pencurian Rumah Kosong Dominasi Angka Kriminalitas di Kota Bandung Sepanjang 2020

Untuk mendukung prinsip circular economy maka berbagai metode dan teknologi pengolahan sampah yang tersedia menghasilkan berbagai produk yang langsung diaplikasikan antara lain:

1. Pemanfaatan maggot menjadi pakan pada Pengembangan Ternak Kalkun, Ternak Ikan Lele dan Nila, Pakan Burung, dan Ternak Ayam Petelur/ Ayam KUB.

2. Pemanfaatan Pupuk Organik Cair, Kompos, Kasgot dan Kascing pada Pengembangan Padi Organik, Green House, dan menjadi produk kemasan.

3. Pemanfaatan Briket dari TOSS menjadi energi alternatif pada proses pengeringan Maggot dengan Oven. Sementara untuk alur pengelolaan sampah, sampah rumah tangga atau pasar akan dipilah berdasarkan jenis (organik, anorganik dan residu).

Baca Juga: Warga yang Kedapatan Adakan Perayaan Tahun Baru Bisa Kena Sanksi

Baca Juga: Sudah Datang, Menkes Sebut Vaksin Covid-19 Segera Disalurkan ke 34 Provinsi di Indonesia

Untuk sampah organik, akan melalui proses komposter dan biokonversi maggot. Sehingga menghasilkan maggot segar, kering/oven, tepung maggot dan pellet. Sedangkan untuk sampah anorganik, akan dikirim ke bank sampah dan TOSS untuk diolah menjadi briket.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x