Tes Acak Swab Sekolah di Kota Bandung Dimulai Hari Ini

15 Oktober 2021, 14:39 WIB
Swab tes secara acak di sekolah di Kota Bandung, Jumat 15 Oktober 2021 /Tommy Riyadi/PRFMNEWS.

PRFMNEWS - Rencana Pemerintah menggelar tes acak Swab antigen dan PCR di ratusan sekolah di Kota Bandung, mulai digelar hari ini, Jumat 15 Oktober 2021.

Bukan hanya siswa, guru yang mengikuti kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pun hari ini menjalani tes usap antigen dan PCR.

Dari sekira 2 ribu lebih sekolah di Kota Bandung dari berbagai jenjang, Pemerintah mengambil sampel secara acak di sekira 200 an sekolah. Satu diantaranya, yaitu SDN 015 Kresna di Jalan Kresna, Kota Bandung dengan total 30 siswa dan 3 guru.

Baca Juga: Akankah GTA Trilogy Menjadi Game Remake Seperti Mafia Definitive Edition?

Kepala SDN Kresna, Yayat Hidayat menuturkan pihaknya ditunjuk Dinas Kesehatan Kota Bandung untuk melaksanakan uji usap PCR secara acak kepada 30 siswa dan 3 guru. Pelaksanaan uji usap dilakukan untuk bahan evaluasi pelaksanaan PTM terbatas.

"Mudah-mudahan selanjutnya itu adalah PTM full (100 persen) untuk itu saya sekarang masih di kuota 25 persen. Mudah-mudahan setelah dari sampling PCR ini hasil semuanya negatif dan mudah-mudahan akan dijadikan tolak ukur Kota Bandung akan menjalankan atau melaksanakan PTM," ujarnya kepada wartawan, di SDN 015 Kresna, jalan Kresna kota Bandung, Jumat 15 Oktober 2021.

Yayat pun menegaskan, jika ditemukan kasus positif Covid-19 terhadap anak pada tes acak ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan puskesmas dan Dinkes Kota Bandung.

Namun begitu, ia berharap seluruh siswa dan guru yang diswab mendapatkan hasil negatif dan menjadi tolak ukur pelaksanaan PTM terbatas tetap dilanjutkan.

Baca Juga: Tunggakan Peserta PBPU Hampir Rp2 Triliun, BPJS Kesehatan Jabar dan BNI Melakukan Kerjasama Agen Instansi

Yayat mengatakan ke 30 siswa yang mengikuti uji usap akan diistirahatkan terlebih dahulu selama satu hari sedangkan siswa yang lain tetap menjalankan PTM terbatas. Mereka yang dipilih mengikuti uji usap tidak mengacu kepada kriteria tertentu namun dipilih siswa kelas tinggi.

Ia pun memastikan siswa yang mengikuti uji usap sudah mendapatkan persetujuan dari orang tua.

"Kebanyakan dari kelas tinggi kenapa kalau di ambil dari kelas rendah kelas 1, 2 mungkin itu ditakutkan malah jadi masalah lagi harus dipapah atau digendong sama orang tuanya gitu kan makanya saya ambil randomnya dari kelas tinggi kelas enam," tandasnya.

Yayat menambahkan, pelaksanaan PTM terbatas sejauh ini berjalan dengan baik, antusias dan belum ditemukan kasus positif Covid-19 kepada siswa atau guru. Total siswa yang mengikuti PTM terbatas sebanyak 200 orang dari 800 siswa sekolah.

Baca Juga: Dheya Nazhira Atlet Selam yang Pulang Naik Bus Umum ke Ciamis Tegaskan Sudah Ditawari Jemputan oleh KONI

"Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada (kasus) meskipun sudah dilaksanakan PTMT semua siswa semua orang tua semua guru antusias gembira dan sampai saat ini alhamdulillah tidak ada dan mudah-mudahan tidak ada sampai kapanpun tidak ada yang terjadi dalam penyebaran virus covid-19 ini," katanya.

Ditempat yang sama, Kepala UPT Puskesmas Pasirkaliki, dr Deborah mengungkapkan pihaknya sudah melakukan uji usap terhadap 30 siswa dan 3 guru di SDN Kresna dan selanjutnya do SD angkasa serta 5 SMA di Kecamatan Cicendo. Sedangkan satu SMP 47 dilakukan oleh Puskesmas Sukaraja.

Para siswa-siswi di salah satu sekolah dasar (SD) di Kota Bandung menunggu giliran swab tes, Jumat 15 Oktober 2021 /Tommy Riyadi/PRFMNEWS.

"Jadi memang kegiatan harus dilakukan untuk mengetahui sejauh mana anak-anak udah prokes supaya kalau ada kasus lebih mudah memutus mata rantai. Di masa pandemi kegiatan ini akan dilaksanakan terutama anak yang belum divaksin kita harus mengetahui sejauh mana perkembangan penyakit ini," katanya.

Baca Juga: Begini Nasib Oknum TNI yang Diduga Bantu Kabur Rachel Vennya

Ia mengungkapkan, sampel uji usap PCR akan dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat. Jika hasil sudah keluar maka akan ditindaklanjuti dengan kebijakan terkait PTM terbatas. Apabila ditemukan kasus Covid-19 maka akan dilakukan trasing.

"Setiap sekolah sampel 3 guru dan 30 siswa secara statistik itu sesuai," katanya.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler