Jadi Pembicara di Bimtek CHSE, Dede Yusuf Ingin Pelaku Wisata di Kabupaten Bandung Paham Protokol Kesehatan

13 Juni 2021, 11:59 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf menjadi penbicara dalam acara Bimbingan Teknis Penyelengaraan Event dan Penerapan CHSE pada Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Bandung yang digelar di Kopo Square, Margahayu, Sabtu 12 Juni 2021./ BUDI SATRIA/PRFMNEWS /

PRFMNEWS - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf menjadi pembicara dalam acara Bimbingan Teknis Penyelengaraan Event dan Penerapan CHSE pada Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Bandung yang digelar di Kopo Square, Margahayu, Sabtu 12 Juni 2021.

Dede Yusuf mengatakan, bimbingan teknis atau bimtek tersebut adalah program memberikan pelatihan kepada para pelaku pariwisata supaya memahami prosedur protokol kesehatan jika nantinya destinasi wisata dibuka kembali.

Nantinya para pelaku usaha pariwisata harus mengantongi sertifikat CHSE (Clean, Health, Safety & Environment) yang merupakan jaminan kepada wisatawan dan masyarakat bahwa produk dan pelayanan yang diberikan tempat wisata sudah memenuhi protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.

"Kegiatan ini harus terus dilakukan, karena dalam pemantauan masih banyak ditemukan pelanggaran prokes di sektor pariwisata," kata Dede Yusuf saat ditemui, Sabtu 12 Juni 2021.

Baca Juga: BOR Rumah Sakit Capai 68,82%, Jabar Tambah Kapasitas Bed Pasien Covid-19

Oleh karena masih banyaknya pelanggaran prokes di sektor pariwisata, Dede Yusuf mengatakan bahwa program bimtek dan sosialiasi CHSE akan terus dilakukan.

"Kami memperbanyak program bimtek dan sosialisasi terkait bagaimana para pelaku wisata lebih paham tentang pentingnya prokes," tambahnya.

Bimtek dan sosialisasi akan terus pihaknya lakukan sampai Pemerintah Daerah mengeluarkan Perda.

"Selama ini kan (program) dari pusat, tentu harapannya dari daerah mengalokasikan sendiri, menyiapkan sendiri tata aturan mainnya, sehingga para pelaku wisata bisa buka kembali," katanya.

Baca Juga: Sudah Divaksin Tapi Masih Terkena Covid? Begini Penjelasannya

Ditanya mengenai pelaku event yang meminta kepastian tentang penyelenggaran event, Dede Yusuf mengatakan hal itu tergantung kondisi daerahnya.

Pasalnya level kewaspadaan Covid-19 masing-masing daerah di Jabar berbeda-beda.

Tak hanya per kabupaten/kota, kondisi per kecamatan juga berbeda.

Untuk itu dia menyebut Pemda perlu melakukan kajian penuh terhadap penyelenggaraan event ini.

"Yang tinggi (penyebaran corona) di Jabar itu Bodebek dan Bandung Raya, di daerah lain seperti Sumedang, Tasik, kan tidak terlalu. Artinya selama masih bisa dikontrol, bisa dilakukan (event). Bisakah Pemda membuat zonasi mana yang bisa dan mana yang tidak bisa, tapi tetap dengan kontrol penuh," tandasnya.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler