Keterisian RS di Bandung Hampir Tembus 80%, Yana Mulyana: Sebentar Lagi Collapse

7 Juni 2021, 08:55 WIB
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana. /HUMAS KOTA BANDUNG



PRFMNEWS - Angka Bed Occupancy Ratio (BOR) atau keterisian tempat tidur di Rumah Sakit Kota Bandung hampir mencapai 80 persen.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan tingkat keterisian tempat tidur sudah 79,9 persen, dan cenderung akan mengalami kenaikan.

Yana pun khawatir terjadi kenaikan tren kasus positif Covid-19 di Kota Bandung pascalebaran dan libur panjang beberapa waktu lalu.

"Ini sudah di titik psikologis. Menunjukkan bahwa baik fasilitas kesehatan maupun tenaga kesehatannya sebentar lagi collapse," katanya di Gedung PSSI Jawa Barat, Jalan Lodaya, Kota Bandung, Minggu 6 Juni 2021.

Baca Juga: Lea Ciarachel Mantan Pemeran Zahra di Sinetron Suara Hati Istri Curcol, Akui Takut Saat Adegan di Ranjang

Yana ingin meluruskan, regulasi masyarakat tidak boleh melakukan mudik muncul sebab Pemerintah Kota Bandung khawatir siklus peningkatan Covid-19 terjadi.

Itu bisa terjadi dua pekan sampai sebulan setelah libur panjang.

"Saya tidak bisa bayangkan kalau kemarin Pemerintah Pusat dan Daerah tidak membatasi soal mudik. India saja yang sudah terkendali jadi 9.000-an penambahan (kasus positif covid-19) per hari. Hari ini sampai 360 ribu," ucapnya.

"Kita ini (Indonesia) mungkin sudah mendekati 100 ribu orang, ngeri buat saya. Karena di Kota Bandung saja sudah lebih dari 100 kasus per harinya. Sebelumnya 30-an kasus, sekarang sudah di 101 kasus per hari," lanjutnya.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Penularan Virus Corona di Kota Bandung, Keterisian Tempat Tidur Isolasi Nyaris Tembus 80 Persen

Menurut wakil wali kota, angka peningkatan kasus tersebut baru pascalebaran.

Sedangkan setelahnya ada libur Hari Raya Waisak dan Hari Lahir Pancasila yang bisa dimanfaatkan libur panjang bersamaan dengan cuti pada sebelum atau sesudahnya.

"Kemarin konsentrasi mencegah libur panjang seminggu sebelum lebaran. Padahal di tanggal berikutnya ada lagi hari libur yang jatuhnya hari kejepit. Mungkin ada saja orang yang mengambil cuti dan memanfaatkannya jadi libur panjang," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, kunci dalam mengantisipasi penambahan kasus lebih banyak yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kewilayahan dari RT dan RW.

Baca Juga: Apilkasi e-SAKIP Desa Buatan Sumedang Punya Banyak Manfaat, Begini Pemaparan Dony Ahmad Munir

Mereka lebih hafal terhadap warganya yang diduga mudik, sehingga harus dilakukan test atau melakukan isolasi mandiri.

"Kuncinya itu, kita minta kewilayahan, termasuk TNI-Polri. Kuncinya di sana saja (RT RW), karena lebih paham. Soal infrastruktur, faskesnya, tempat isolasi mandiri untuk yang tidak bergejala kita sudah siapkan. Orang yang bergejala kita minta Rumah Sakit menambah tempat tidur juga. Mudah-mudahan tidak terpakai," ujarnya.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler