Spot Wisata Gratis Dekat Braga, Saksi Bisu Perjalanan Soekarno Diasingkan Kala Perjuangkan Kemerdekaan RI

- 9 Mei 2024, 17:00 WIB
Monumen Soekarno di Museum Penjara Banceuy, Jalan Banceuy, Bandung, Kamis 28 Maret 2024.
Monumen Soekarno di Museum Penjara Banceuy, Jalan Banceuy, Bandung, Kamis 28 Maret 2024. /Pikiran Rakyat/Muhamad Rizki

BANDUNG, PRFMNEWS – Bagi Anda yang sedang liburan ke Kota Bandung dan wisata ke kawasan Braga, tak ada salahnya menyempatkan berkunjung ke spot wisata sejarah dan edukasi yang terletak di Jalan Banceuy. Berjarak sekira 700 meter dari Jalan Braga serta bisa ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih 10 menit saja.

Tempat wisata gratis ini adalah Monumen Penjara Banceuy. Monumen ini merupakan bekas penjara Soekarno saat diasingkan pada zaman penjajahan Belanda tahun 1929 dan telah menjadi saksi bisu dalam perjuangan rakyat Indonesia menuju kemerdekaan.

Selain Soekarno, Lapas Banceuy juga menjadi tempat dipenjaranya anggota organisasi Partai Nasional Indonesia (PNI) yakni R. Soepriadinata, Maskoen Soemadiredja, dan Gatot Mangkoepradja. Tokoh-tokoh tersebut ditangkap ketika di Yogyakarta pada Desember 1929 dengan tuduhan melakukan tindakan pemberontakan terhadap pemerintah kolonial Belanda.

Baca Juga: Strategi Pemkot Bandung Jamin Braga Beken Bebas PKL dan Pengamen yang Maksa Minta Uang

Penjara ini diabadikan sebagai museum karena di tempat ini pulalah terlahir sebuah karya monumental dengan judul " Indonesie Klaagt Aan” atau “Indonesia Menggugat". Karya tersebut merupakan sebuah pidato pembelaan atau disebut pledoi yang ditulis oleh Soekarno selama setengah bulan berada di penjara ini. Berisi gambaran kondisi politik internasional dan kerusakan masyarakat di bawah belenggu penjajahan.

Soekarno atau yang dikenal dengan julukan Bapak Proklamator, semasa hidupnya demi memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia (RI) harus menerima kenyataan dari satu tempat pengasingan ke tempat pengasingan lainnya, salah satunya Lapas Banceuy.

Tempat bersejarah ini dibangun tahun 1877 pada masa pemerintahan Belanda. Di tempat inilah Bung Karno diasingkan selama satu tahun dua bulan, ia rela dipenjara menempati sel nomor 5 yang hanya berukuran 210 x 146 cm. Penjara ini hanya dilengkapi papan yang diberi tikar untuk tidur, teko dan gelas untuk minum, serta baskom kecil untuk buang air kecil.

Baca Juga: Uji Coba Braga Free Bebas Kendaraan Hari Ini Mulai Pukul 00.00 WIB

Pada saat itu, Bung Karno masih berumur 29 tahun dan bersama tiga rekannya mendirikan PNI. Karena dianggap berbahaya oleh Hindia Belanda, Bung Karno diasingkan dan ditempatkan di Lapas Banceuy.

“Bung Karno disebut oleh Pemerintah Belanda akan melakukan makar, dengan dalil mempropagandakan yang saat itu diundang untuk datang ke Yogyakarta. Namun ternyata di sana merupakan jebakan untuk menjebloskan Soekarno ke Lapas Banceuy,” jelas penjaga situs Lapas Banceuy, Ahmad.

Di sel yang pengap itulah, Soekarno menulis pledoi dan kemudian dibacakan dalam sidang pengadilan di Gedung Landraad (kini bernama Gedung Indonesia Menggugat) di Jalan Perintis Kemerdekaan, Nomor 5, Babakan Ciamis, Kota Bandung.

Baca Juga: 13 Rekomendasi Kuliner Unik dan Enak di Sekitar Pasar Cihapit Bandung

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah