Langit Gelap Saat Gerhana Matahari Total 8 April 2024 Picu Ledakan Matahari, Apa Dampaknya di Indonesia?

- 3 April 2024, 20:45 WIB
Ilustrasi gerhana matahari
Ilustrasi gerhana matahari /

PRFMNEWS – BMKG memprediksi gerhana matahari total (GMT) akan terjadi pada tanggal 8 April 2024, yakni fenomena saat Bulan melintas di antara Matahari dan Bumi, sehingga menutupi seluruh permukaan Matahari yang seharusnya terlihat dari Bumi. Dampak terjadinya GMT akan membuat beberapa wilayah di bumi gelap beberapa menit.

“Saat fenomena ini terjadi, langit akan gelap seperti fajar/senja, namun tidak sampai berhari-hari, melainkan hanya beberapa menit saja,” demikian keterangan tertulis di laman resmi BMKG, dikutip prfmnews.id pada Rabu 3 April 2024.

Sayangnya di Indonesia, gerhana matahari total pada 8 April 2024 tidak dapat disaksikan karena pada saat GMT tersebut terjadi, wilayah Indonesia sedang berada di sisi gelap bumi (waktu malam hari). BMKG menyebut lokasi terbaik untuk melihat GMT tersebut yakni di negara Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada.

Baca Juga: Lokasi Wisata Baru di Bandung yang Bakal Menarik Perhatian di Libur Lebaran Nanti

BMKG menyampaikan ada ledakan matahari atau suar matahari (solar flare) yang diprediksi terlihat saat gerhana matahari total terjadi pada 8 April 2024 di negara-negara Amerika Utara tersebut. Solar flare adalah ledakan raksasa di matahari yang mengirimkan energi, cahaya, dan partikel berkecepatan tinggi ke luar angkasa.

Ledakan-ledakan matahari saat terjadi gerhana matahari total ini, menurut National Center for Atmospheric Research (NCAR), bisa terlihat saat pandangan Matahari dari Bumi terhalang oleh Bulan dan menyisakan sisi tepi. Pada sisi tepi inilah di Bumi bisa menyaksikan tepian plasma Matahari tampak meledak-ledak.

Penyebab ledakan di matahari lebih dikarenakan adanya aktivitas internal di matahari itu sendiri. Hal ini terjadi karena tingkat aktivitas matahari yang mengalami pasang surut selama siklus 11 tahunan dan akan mencapai puncaknya pada tahun 2024 ini.

Baca Juga: Pemkot Bandung Pastikan Ada 7 Puskesmas Buka 24 Jam Selama Libur Idulfitri

“Para ahli atmosfer di seluruh dunia belum mengetahui secara pasti penyebabnya, tapi kemungkinan besar melibatkan gaya magnetik atau reaksi nuklir di dalam matahari,” tulis BMKG.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x