Kenapa Potensi Awal Puasa Ramadhan 2024 Beda, Lebaran Idul Fitri Sama? BRIN Beri Penjelasan

- 8 Maret 2024, 20:00 WIB
Ilustrasi: Penentuan awal puasa Ramadan, pemerintah akan menggelar sidang Isbat
Ilustrasi: Penentuan awal puasa Ramadan, pemerintah akan menggelar sidang Isbat /Pexels/Thirdman

Baca Juga: Lowongan Kerja RS Unpad Maret 2024 Ada 26 Posisi, Berikut Link Pendaftaran dan Syaratnya

Sehingga kemungkinan besar pada 10 Maret 2024 setelah Maghrib hampir seluruh wilayah Indonesia tidak ada yang berhasil melihat hilal atau hilal belum tampak.

“Berdasarkan faktor kondisi itulah yang akan membuat awal Ramadhan di Indonesia diperkirakan jatuh pada 12 Maret 2024. Penetapan 1 Ramadhan 1445 H oleh Pemerintah ini akan diumumkan berdasarkan hasil sidang isbat yang digelar Kementerian Agama pada Minggu 10 Maret 2024,” tuturnya.

Namun, lanjut Thomas, ada organisasi masyarakat atau ormas Islam yang menggunakan kriteria hilal berbeda, yakni wujudul hilal.

Wujudul hilal adalah kriteria penentuan awal bulan Hijriah dengan menggunakan prinsip Ijtimak (konjungsi) telah terjadi sebelum Matahari terbenam (ijtima’ qablal qhurub), dan Bulan terbenam setelah Matahari terbenam (moonset after sunset). Maka pada petang hari tersebut dinyatakan sebagai awal bulan Hijriah, tanpa melihat berapapun sudut ketinggian (altitude) Bulan saat Matahari terbenam.

Baca Juga: Lowongan Kerja EIGER 2024 Area Bandung untuk Berbagai Posisi, Link dan Syarat Daftar Cek di Sini

“Pada 10 Maret 2024 di Indonesia, posisi Bulan sudah di atas ufuk (hilal sudah wujud) dan sudah positif. Di Jakarta, posisi Bulan tingginya 0,7 derajat dan elongasi sudah di atas ufuk, namun masih kurang dari 6,4 derajat.

Organisasi masyarakat itu lantas memutuskan awal Ramadhan jatuh pada 11 Maret 2024.

"Pemerintah mengumumkan pada sidang isbat, tapi otoritas ormas dan pimpinan ormas sudah mengumumkan lebih dahulu," ujarnya.

Meski awal Ramadhan berbeda, katanya, tanggal Lebaran ada persamaan, baik pemerintah maupun organisasi masyarakat.

Baca Juga: Viral Bak Film Aksi, Begini Kronologi Sopir Truk Ugal-ugalan di Sukabumi Dikejar dan Ditangkap Polisi

Pada 9 April 2024, posisi Bulan di wilayah Indonesia sudah cukup tinggi lebih dari 6 derajat dan elongasi sekitar 8 derajat. Faktor itu secara hitung-hitungan sudah memenuhi kriteria MABIMS, yakni minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

"Saat sidang isbat (penetapan 1 Syawal 1445 H) tanggal 9 April 2024 akan diputuskan bahwa Idul Fitri jatuh pada 10 April 2024. Itu sama dengan kriteria wujudul hilal yang sudah dilakukan salah satu ormas, sehingga nanti Idul Fitri akan seragam tanggal 10 April 2024," kata Thomas.***

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x