PRFMNEWS – PT KCIC menyatakan operasional Kereta Cepat Whoosh berjalan lancar dan mencapai Zero Accident (Nol Kecelakaan) sejak awal beroperasi hingga menjelang akhir tahun 2023. Keandalan sarana yang dimiliki menjadi faktor utama yang mendukung kondisi tersebut bisa terwujud.
PT KCIC juga mengklaim perjalanan Kereta Cepat Whoosh aman dari ancaman hujan lebat, angin kencang, sambaran kilat/petir, gempa bumi hingga objek asing dan tahan api. Sebab Whoosh miliki Operation Command Center (OCC) yang dilengkapi peralatan pemantau bahaya akibat gejala alam.
Maka dari itu, Kereta Cepat Whoosh diklaim tetap aman dioperasikan saat kondisi cuaca ekstrem. Terlebih, untuk mendeteksi ancaman dari hujan, KCIC telah memasang sensor setiap 20 km di sepanjang trase (jalur rel). Alat sensor tersebut akan mengirim data terkait intensitas hujan ke pusat kendali.
Baca Juga: Analisis Geologi Kasus Gempa Bumi Tasikmalaya dan Pangandaran Hari Ini, Ada Risiko Pergerakan Tanah
Untuk proteksi dari ancaman angin kencang, terdapat 17 unit sensor yang bisa mengukur arah dan kecepatan angin. KCIC juga sudah menggunakan Lightning Protection System yang lengkap sehingga dapat meningkatkan keamanan perjalanan di tengah sambaran petir.
“Para petugas juga telah melakukan SOP dengan baik agar kualitas pelayanan kepada penumpang bisa terjaga. Hal tersebut meminimalkan risiko masalah teknis yang dapat menyebabkan kendala operasional,” kata Manager Corporate Communication KCIC
Emir Monti, dalam keterangan tertulisnya, Rabu 27 Desember 2023.
Baca Juga: Kini Deretan Tenant Kuliner Hadir di 2 Stasiun Kereta Cepat Bandung, Terbuka untuk Umum
Selain itu, lanjut Emir, Whoosh dapat mencapai ketepatan waktu hingga 99 persen dikarenakan penggunaan teknologi kereta cepat paling canggih yaitu Electric Multiple Unit (EMU) tipe KCIC 400 AF atau tipe CR400 AF. Ini merupakan tipe kereta cepat generasi terbaru yang digunakan di China.