Viral Video Diduga ASN Boyolali Ngaku Diperintah Agar Tidak Netral di Pilpres 2024, PDIP Respons Begini

- 20 November 2023, 12:30 WIB
Perempuan berseragam ASN di Kabupaten Boyolali mengaku diarahkan pilih PDIP dan Ganjar Pranowo.
Perempuan berseragam ASN di Kabupaten Boyolali mengaku diarahkan pilih PDIP dan Ganjar Pranowo. /

PRFMNEWS – PDI Perjuangan (PDIP) buka suara terkait video viral di media sosial (medsos) yang memperlihatkan diduga seorang wanita ASN Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah yang mengaku diperintah untuk tidak netral dan memenangkan calon presiden (capres) Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto memastikan pihaknya tengah melakukan investigasi untuk membuktikan kebenaran video rekaman sosok berpakaian perempuan yang menyatakan seorang ASN Kabupaten Boyolali itu.

"Kami lakukan investigasi, pertanyaannya itu (video rekaman ASN Boyolali) didesain atau fakta? Kita juga masih tanda tanya bos, bahkan kemarin ada yang bersalaman dengan Ibu (Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri) saja ada yang mendesain, faktanya tidak begitu,” kata pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu, dikutip prfmnews.id dari ANTARA, Minggu 19 November 2023.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Resmi Diumumkan Sebagai Calon Presiden 2024 dari PDI Perjuangan

Bambang Pacul mengungkapkan, untuk melakukan investigasi kebenaran video tersebut, pihaknya datang langsung ke Kabupaten Boyolali.

“Kita sudah datang ke sana, lho mas kuwi sopo (Itu siapa)? pakai baju ASN kuwi sopo? tak tekoni gak ono sing ngaku, wajahe ora kethok Mas (Saya tanya tidak ada yang mengaku, wajah ya tidak kelihatan). Dadi kuwi bener opo ora (Jadi itu benar atau tidak) kita tidak tahu, lha kowe nglakoni ngono opo ora? Ora, lho berarti kuwi dobol-dobolan (Kamu melakukan hal itu apa tidak? Tidak, ya berarti itu bohong-bohongan),” jelasnya.

Bambang Pacul menyampaikan bahwa PDI Perjuangan akan memberikan tanggapan dan klarifikasi secara resmi jika video rekaman ASN Boyolali tersebut terbukti merupakan fakta.

“Kalau sudah benar itu fakta, baru kita tanggapi, tapi kalau belum fakta jangan ditanggapi. Kalau ditanggapi berarti saya terjebak dalam urusan yang belum pasti,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x