127 diantaranya meninggal dunia, 34 orang meninggal di tempat dan sisanya menghembuskan nafas terakhir saat sedang mendapatkan pertolongan di berbagai rumah sakit.
Selain itu, Nico menjelaskan tidak hanya terdapat korban jiwa saja 13 kendaraan pun rusak dalam insiden di Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga: 10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah 2022, Nomor 6 Bisa Menikmati Pemandangan Salju Abadi
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam unggahan pada akun Instagram pribadinya menegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan bukan bentrok antar suporter.
“Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar suporter Persebaya dan Arema. Sebab pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Suporter di lapangan hanya dari pihak Arema,” tegas Mahfud.
“Oleh sebab itu, para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar suporter,” sambungnya lagi.***