Selain BLT Minyak Goreng, Pemerintah Beri Tambahan Bantuan dengan Ketentuan Berikut

- 6 April 2022, 09:15 WIB
Menko Ekon Airlangga Hartarto.
Menko Ekon Airlangga Hartarto. /dok.foto/Setkab Agung


PRFMNEWS – Pemerintah memberikan tambahan bantuan bagi masyarakat dalam upaya mengatasi kenaikan harga sejumlah komoditas pangan dan energi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberi keterangan terkait bantuan tersebut melalui siaran langsung yang diunggah kembali di Kanal YouTube Sekretariat Kabinet pada Selasa, 5 April 2022.

Menurutnya salah satu penyebab kenaikan sejumlah harga tersebut karena inflasi yang terjadi setelah perang antara Ukraina dan Rusia.

Baca Juga: Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya Resmi Gabung Persib

“Geopolitik di Rusia dan Ukraina yang transmisi ke Indonesianya dalam bentuk harga, kenaikan harga komoditas dan juga kenaikan harga inflasi,” ujar Airlangga.

Airlangga Hartarto juga menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo ingin adanya perlindungan sosial bagi warga di tengah kondisi ini.

“Arahan Bapak Presiden bahwa perlindungan sosial perlu dipertebal, jadi pemerintah memberikan subsidi langsung," tambahnya.

Baca Juga: Deja Vu Dalam Perspektif Islam, Begini Penjelasan Buya Yahya

Sebelumnya, pemerintah telah memberikan subsidi melalui bantuan sosial (bansos) ekstra jelang Ramadhan untuk pemegang kartu sembako BPNT dan BLT minyak goreng.

Kini bantuan terbaru berupa Bantuan Subsidi Upah (BSU) diperuntukan bagi tenaga kerja yang memiliki gaji di bawah Rp3,5 juta per bulan.

Bantuan subsidi upah akan menyasar kepada 8,8 juta tenaga kerja, yang saat ini sedang dimatangkan dan dalam waktu dekat akan segera diumumkan pemberiannya.

Baca Juga: Pemerintah Anggarkan Bantuan Rp8,8 Triliun untuk BSU Pekerja dengan Gaji di Bawah Rp3,5 Juta

"Besarnya Rp1 juta per penerima dan sasarannya untuk 8,8 juta pekerja dengan kebutuhan anggaran Rp8,8 triliun," kata Airlangga.

Airlangga menambahkan Banpres Usaha Mikro juga menyarankan bantuan untuk usaha mikro sebesar Rp600 ribu per penerima dengan sasaran 12 juta pelaku usaha.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah