Paparan Wamenkes menunjukkan, jumlah laboratorium PCR mengalami peningkatan sebesar 54 persen dari November 2020 sampai Mei 2021.
Ironisnya, tes PCR secara nasional hanya berkisar di angka 28-29 ribu per hari dengan jumlah pelapor kasus hanya sebesar 52 persen dalam dua bulan terakhir.
Baca Juga: Ganjar Tegaskan Dirinya Sangat Hormat pada Puan Maharani dan Bantah Berkonflik
Adapun alokasi anggaran untuk tracing dan tracking per 11 Mei 2021, sebesar Rp9,9 triliun dan dialokasikan dari total anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp172,35 triliun.
“Oleh karenanya saya katakan, bahwa testing harian seperti ini menyebabkan dengan laporan yang hanya 50 persen seakan akan kasus Covid-19 ini landai atau naik sedikit. Padahal, bukan landai atau naik sedikit, ya karena yang melaporkan hanya 52 persen, atau kita melakukan testing dan tracing-nya sedikit. Jadi ini semu, bukan menggambarkan situasi yang sebenarnya. Untuk itu, tentu ini harus ada perbaikan,” pungkas Dewi.***