Kecewa Izin Konser Coldplay dan Taylor Swift di Indonesia Ribet, Jokowi: Ini Berdampak Capital Outflow

25 Juni 2024, 12:00 WIB
Penonton konser grup band asal Inggris, Coldplay menunjukkan stiker saat akan memasuki Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2023). /M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO/

PRFMNEWS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui proses perizinan penyelenggaraan event besar termasuk konser musik di Indonesia rumit hingga membutuhkan waktu yang relatif lama. Kondisi ini, ujar Jokowi, menyebabkan munculnya dampak “capital outflow”.

Kerumitan proses izin menyelenggarakan konser di Indonesia, lanjut Presiden, juga berimbas pada Indonesia ketinggalan menjadi lokasi konser penyanyi pop Amerika, Taylor Swift, ketimbang Singapura.

Tak hanya Taylor Swift, Jokowi pun menyoroti proses izin konser di Indonesia yang ribet menjadi alasan kenapa Coldplay hanya satu hari menggelar konser musiknya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, 15 November 2023 lalu.

Padahal menurut Jokowi, konser Coldplay di negara lain seperti Singapura dan Thailand, tampil hingga beberapa hari karena besarnya antusiasme penonton.

Baca Juga: 2 Hari Konser Bruno Mars di Jakarta, Catat Jadwal dan Cara Beli Tiket Online Biar Nggak Kehabisan

Maka dari itu, Presiden menyebut Indonesia kalah cepat dibandingkan negara lain khususnya Singapura dalam urusan perizinan penyelenggaraan event, kemudahan akses, dan pelayanan untuk mendatangkan artis-artis internasional tersebut.

“Kita tahu, yang baru saja diselenggarakan (konser) Taylor Swift di Singapura pada Maret lalu. Diselenggarakan enam hari di Singapura dan Singapura adalah satu-satunya negara ASEAN yang menyelenggarakan itu,” kata Jokowi dalam Peresmian Peluncuran Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event di Jakarta, Senin 24 Juni 2024.

Presiden pun meyakini bahwa separuh dari total 360.000 penggemar Taylor Swift yang menonton konser di Singapura, adalah warga Indonesia. Kondisi tersebut membuat masyarakat tanah air rela nonton ke Singapura yang memicu “capital outflow” atau Indonesia merugi akibat kehilangan pemasukan negara.

“Apa yang terjadi kalau kita berbondong-bondong nontonnya ke Singapura? Itu ada yang namanya capital outflow. Aliran uang dari Indonesia menuju ke Singapura. Kita kehilangan. Kehilangan uang bukan hanya untuk beli tiket, tetapi kehilangan uang Indonesia untuk bayar hotel, makan, untuk transportasi,” terangnya.

Baca Juga: Heboh! Ariana Grande Posting Video di Bundaran HI, Benarkah Bakal Konser di Indonesia?

Lebih lanjut terkait konser Coldplay, Kepala Negara mengetahui dari pihak promotor bahwa proses perizinan di Indonesia yang rumit membuat pihaknya kesulitan mengatur jadwal konser band rock asal Inggris itu lebih dari satu hari, meski antusiasme penggemar yang sangat tinggi.

Presiden menyayangkan kejadian tersebut, terlebih menurutnya Indonesia memiliki beberapa keunggulan dibanding negara lain seperti Singapura dan Thailand.

“Saya pastikan lebih dari separuh (penontonnya) dari Indonesia, karena di sini tiketnya baru 20 menit saja sudah habis (terjual), tetapi mau nambah tidak bisa. Kenapa? Saya tanya ke penyelenggara, karena memang urusan perizinan kita ruwet,” ungkap Jokowi.

"Padahal yang saya dengar kualitas suara sound system waktu Coldplay di GBK dengan yang di sana (luar negeri), itu bagus yang di sini. Ini yang harus kita tepuk tangani. Tetapi (Indonesia) hanya dapat sehari. Inilah yang harus kita selesaikan," imbuhnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Trending