Benarkah Rumput Laut Bisa Disulap jadi Pengganti BBM Seperti Kata Prabowo?

16 Januari 2024, 18:30 WIB
Prabowo Subianto sebut bisa jadikan rumput laut sebagai BBM /Instagram/@prabowo

PRFMNEWS - Selama ini kita mengenal tumbuhan laut berguna untuk makanan atau kosmetik, tapi ternyata ada kegunaan lain lho. Fauna laut ini mempunyai nilai ekonomis bagi kita. Yaitu berpotensi untuk menjadi bahan bakar pengganti bensin atau bioetanol.

Baru-baru ini capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengungkapkan rumput laut bisa menjadi sumber energi.

"Rumput laut itu bisa kita pakai sebagai gantinya pupuk, rumput laut bisa kita jadikan BBM. Luar biasa rumput laut," ucapnya dalam sebuah acara saat menjawab pertanyaan mengenai pengembangan komoditas.

Ternyata hal itu memang bisa dilakukan. Ini diungkap oleh Scientific Director of the Engineering and Technology, Institute Groningen, Belanda, Hero Jan Heeres.

Baca Juga: Sistem IT KAI Diduga Diserang Hacker Pemerasan, Manajemen Beri Penjelasan soal Nasib Data Pelanggan

Mengutip laman resmi ITB, dia menjelaskan biomassa khususnya rumput laut merah dapat jadi solusi untuk melepaskan diri dari ketergantungan dengan bahan bakar fosil termasuk BBM. Rumput laut merah sendiri memiliki berbagai keuntungan.

Misalnya bisa tumbuh di berbagai lingkungan, seperti air tawar, air asin, dan air limbah perkotaan. Tumbuhnya juga relatif cepat dan bisa dipanen dalam waktu enam minggu.

Kandungan karbohidrat rumput laut mencapai 84% dan tidak mengandung lignin yang membuatnya mudah diuraikan. Selain itu juga memiliki senyawa yang penting untuk industri pangan serta farmasi.

"Rumput laut merah mengandung senyawa carrageenan dan agarose," kata Heeres.

Baca Juga: Cek Langsung! Ini Daftar Iuran BPJS Kesehatan 2024

Menurut dia, kedua senyawa tersebut memegang peran penting dalam industri pangan dan farmasi. Carrageenan, katanya, berperan sebagai gelling agent, stabilizer, dan thickener, yang digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman.

Sementara, agarose yang memiliki kemampuan membentuk gel banyak digunakan dalam teknik pemisahan biomolekul seperti elektroforesis.

Lewat pendekatan model kinetik galaktosa (GAL) dan 3,6-anhidro-D-galaktosa (D-AHG), dia menilai rumput laut merah dapat diolah menjadi senyawa kimia esensial seperti 5-Hidroksimetilfurfural (HMF) dan asam levulinat (LA).

Kedua senyawa ini, kata Heeres, memiliki potensi besar sebagai bahan baku untuk plastik, bahan bakar, atau pelarut. Hal ini membuktikan bahwa biomassa dapat menjadi pendorong utama dalam produksi bahan kimia berkelanjutan.

Baca Juga: Fasilitas Tempat Wisata Gratis di Ujungberung Bandung ini Sukses Pikat Hati Emak-emak hingga Pelajar

Selain itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan makroalga atau rumput laut mempunyai kandungan karbon yang dapat dijadikan sumber energi alternatif berupa gas hidrogen, biogas, bioetanol ataupun char yang bisa ditingkatkan kualitasnya menjadi bahan bakar padat.

"Makroalga dengan kandungan karbonnya dapat dimanfaatkan untuk sumber daya energi," kata Peneliti Teknologi Industri Proses dan Manufaktur BRIN Novi Syaftika, mengutip dari ANTARA.

Menurut dia, saat ini hanya beberapa spesies dari 700 lebih spesies rumput laut di Indonesia yang sudah dimanfaatkan untuk industri pangan seperti agar-agar, atau karagenan. Namun, rumput laut belum dieksplorasi untuk menjadi energi biomassa.

Sebelumnya, pada November 2023, Presiden Jokowi juga minta pemerintah mendorong pengembangan industri pengolahan rumput laut dalam negeri, termasuk produksi bahan bakar.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler