KemenPAN RB Buka Seleksi CASN 2022 Sebanyak 530 Ribu Formasi, ini Rinciannya

14 September 2022, 13:15 WIB
Ilustrasi PNS. /Dok PRFM News

PRFMNEWS - Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) membuka kuota seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tahun 2022 sebanyak 530.028 formasi.

Jumlah kuota seleksi CASN tahun 2022 yang dibuka Kemenpan RB tersebut untuk memenuhi kebutuhan formasi PPPK Guru, PPPK tenaga Kesehatan, dan PPPK Tenaga Teknis.

Jumlah formasi yang dibutuhkan dalam rekrutmen CASN PPPK tahun 2022 tersebut merupakan total dari penetapan kebutuhan instansi pusat sebanyak 90.690 dan instansi daerah 439.338.

Baca Juga: Tryout Tes CPNS Pemprov Jabar Telah Dibuka, Pesertanya 10 Ribu Orang

Untuk kebutuhan rekrutmen CASN PPPK 2022 di daerah terinci sebanyak 319.716 PPPK Guru, 92.014 PPPK Tenaga Kesehatan, dan 27.608 PPPK Tenaga Teknis.

Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas menuturkan, salah satu prioritas pemerintah saat ini adalah penataan tenaga non-ASN.

Karenanya, penetapan kebutuhan ASN tahun 2022 sekaligus menjadi komitmen nyata pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan guru dan tenaga kesehatan secara nasional.

Baca Juga: Ungkap Cara Daftar Aplikasi CASN Juara, Ridwan Kamil: Akan Ada Try Out Soal Tes CPNS dan PPPK Tahap 2 Gratis

"Arah kebijakan pengadaan ASN tahun 2022 kita fokus pada pelayanan dasar yaitu guru dan tenaga kesehatan. Fokus lainnya adalah keberpihakan kepada eks tenaga honorer kategori II (THK-II)," ucap Menteri Anas di Jakarta, Selasa 13 September 2022.

Anas menguraikan, saat ini fenomena yang terjadi secara nasional adalah penyebaran ASN tidak merata dan masih menumpuk di kota besar. Sementara proses rekrutmen, penyebaran, dan kebutuhan tiap tahun sudah sangat transparan.

Ia menegaskan bahwa arahan Presiden Joko Widodo sangat jelas, yaitu pemerataan SDM ASN. Rekrutmen pun harus jelas dan akuntabel.

Baca Juga: BKN Pastikan Tidak Ada Pembukaan CPNS Tahun 2022, Tetapi Ada Kabar Gembira Bagi Tenaga PPPK

"Jadi masalahnya tidak hanya kekurangan tetapi juga penyebaran. Padahal Pak Presiden sangat memperhatikan luar Pulau Jawa," ungkapnya.

Ketimpangan ini bukan semata-mata perkara jumlah saja, tetapi adanya fenomena ASN yang suka berpindah-pindah ketika mereka sudah masuk menjadi ASN.

Hal ini menyebabkan distribusi ASN menjadi tidak merata, di samping alasan karena minimnya pendaftar calon ASN di daerah-daerah terpencil.

Baca Juga: Yana Mulyana Inginkan CPNS Tidak Takut Kemajuan Teknologi

Anas berharap bahwa ASN bukan menjadi ladang mencari pekerjaan, tetapi untuk pengabdian dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Tetapi setelah diterima banyak yang minta pindah ke kota lain. Maka setiap tahun banyak tempat di luar Pulau Jawa yang kekurangan nakes dan guru," ujar mantan Bupati Banyuwangi tersebut.

Anas menilai seberapa banyak pun ASN tenaga kesehatan maupun tenaga pendidikan yang direkrut, ketimpangan akan terus terjadi.

"Sehingga kita berdiskusi dengan pemda karena tidak mungkin ini diselesaikan oleh pemerintah pusat saja kalau tidak ada goodwill semua kepala daerah," imbuhnya.

Untuk itu, Anas mengaku sudah berdiskusi dengan BKN terkait aturan bagi ASN yang akan bekerja di instansi pemerintah harus melakukan perjanjian agar mereka siap untuk tidak pindah dalam kurun waktu tertentu yang telah disepakati. ***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler