Desa di Kabupaten Bandung jadi Proyek Percontohan Peternakan Kementerian

23 Januari 2022, 15:15 WIB
Kabupaten Bandung Jadi Pilot Project Desa Peternakan Terpadu Kemendes PDTT /HUMAS KABUPATEN BANDUNG


PRFMNEWS - Desa Nagrak, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung terpilih menjadi lokasi pilot project Program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan, program tersebut nantinya akan dikelola lima desa di Kecamatan Pacet yang tergabung dalam satu Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) bersama yang bernama Waluya Balarea.

Dadang menilai, pilot project itu dapat memberi angin segar dan membangkitkan semangat bagi masyarakat untuk mengoptimalkan segala potensi ekonomi dan sumber daya alam di daerahnya.

Baca Juga: Cegah Korupsi, Kejari Perpanjang Kerjasama dengan Dua RSUD di Kabupaten Bandung

“Kehadiran BUMDes ini dapat mendorong pergerakan ekonomi kreatif dan produktif, sehingga dapat mensejahterakan masyarakat di wilayah Kecamatan Pacet,” ujar Bupati Bandung saat menghadiri Peresmian Peternakan Terpadu BUMDes Bersama Waluya Balarea, Pacet, Sabtu 22 Januari 2022.

Orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu berharap, BUMDes Waluya Balarea terus tumbuh, berkembang serta fokus dalam menjalankan usaha peternakan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.

“Saya selaku bupati mensuport agar Desa Peternakan Terpadu ini bisa berkembang ke desa-desa lain. Sehingga apa yang dicita-citakan pak menteri dapat terwujud. Sekarang baru satu BUMDes yang diresmikan, atau ada sekitar 55 kelompok lagi yang akan menjadi lokus pilot project ini, tentunya disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing,” paparnya.

Baca Juga: Oknum Guru Pesantren di Kabupaten Bandung Cabuli Muridnya Sejak 2019, Begini Modus Jahatnya

Sementara, Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar menuturkan, pilot project tersebut disiapkan di tujuh kabupaten yakni Kabupaten Bandung, Cirebon, Kebumen, Nganjuk, Jombang, Lumajang dan Kudus.

“Desa peternakan terpadu berkelanjutan ini dikelola oleh BUMDes Bersama dengan melibatkan lebih dari 50 desa dan sekitar 300 peternak, di lahan seluas 140.000 m2. BUMDes ini nantinya akan mengkoordinasikan potensi peternakan dari 5-10 desa yang menjadi anggotanya. Masing-masing BUMDes sedikitnya melibatkan 43 peternak,” ucapnya.

Gus Halim sapaan akrab Menteri Desa PDTT menjelaskan, ke tujuh BUMDes akan mengelola 20 ekor sapi yang dipadukan dengan budidaya 100 domba, 400 ekor ayam, dan budidaya 10.000 ikan air tawar.

Baca Juga: Warga Kabupaten Bandung Sudah Bisa Cetak KTP dan KIA di Kantor Kecamatan, Gratis

Usaha peternakan itu akan dipadukan dengan budidaya hortikultura organik di lahan 1.500 m2, dan pakan ternak di lahan 16.200 m2.

“Untuk BUMDes Waluya Balarea Kecamatan Pacet ini mengelola 436 ekor ayam. Jika sudah produktif maksimal, keuntungan mencapai Rp.7 juta perbulan. Kemudian biaya yang dikeluarkan untuk 10 sapi mencapai Rp. 160 juta, jika musim kurban nanti pendapatan yang dihasilkan BUMDes sekitar Rp. 250 juta. Belum lagi dari pupuk dan sayuran. Insya Allah ini akan memberikan harapan bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler