Pengrajin Tahu dan Tempe se-Jabodetabek Berhenti Mogok Hari Minggu Besok

2 Januari 2021, 16:55 WIB
Pengusaha tempe tahu lakukan mogok dari 1 hingga 3 Januari 2021 karena kenaikan harga kedelai. /ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN/AWW./

PRFMNEWS – Akibat harga kedelai yang melonjakm membuat sejumlah pengrajin tahu dan tempe di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek) mogok produksi sejak Kamis 31 Desember 2020 lalu.

Rencananya aksi mogoknya para pengrajin tahu dan tempe itu berlangsung hingga Minggu 3 Januari 2021 besok.

Menurut Ketua Bidang Hukum Sedulur Pengrajin Tahu Indonesia (SPTI), Farji Safii menyatakan para pengrajin tahu dan tempe menjerit setelah mengetahui harga kedelai naik hingga 35 persen.

Baca Juga: Alhamdulillah! Kesembuhan dari Covid-19 di Indonesia Hari Ini Kembali Pecahkan Rekor Harian

Aksi mogok produksi ini diharapkan dapat menggugah pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan tertentu agar harga kedelai bisa kembali normal.

Menurut Fajri, saat ini lonjakan harga kedelai mencapai kisaran Rp9.000 sampai Rp10.000. Sedangkan, harga kedelai pada bulan lalu, ungkapnya Fajri, hanya di kisaran Rp7.000 sampai Rp7.500.

"Kenaikan harga kedelai sebesar itu menyebabkan para pengrajin tahu mogok produksi karena tidak sanggup lagi membeli kedelai," terang Fajri Safii dilansir ANTARA, Sabtu 2 Januari 2021.

Baca Juga: Kamu Warga Bandung? Cantik? dan Bisa Akting? Segera Ikuti Casting Preman Pensiun 5, Begini Caranya

Ia menilai Peraturan Menteri Perdagangan nomor 24/M-DAG/PER/5/2013 tentang ketentuan import kedelai dalam rangka stabilitas harga kedelai dianggap menghambat tumbuhnya importir-importir baru.

“Hal itu menyebabkan seseorang importir lama bisa semaunya menentukan harga, dan melakukan kesepakatan harga atau kesepakatan pembagian wilayah pemasaran. Hal ini jelas bertentangan dengan UU No.5 Tahun 1999 tentang praktek monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat," ungkap Fajri.

Sementara itu, Ketua Umum Sahabat Pengrajin Tempe Pekalongan (SPTP) Indonesia, Haryanto mengaku tak sedikit para perajin yang tergabung dalam organisasinya banyak yang gulung tikar akibat dari kenaikan harga kedelai.

Baca Juga: Update Covid-19 Hari Ini 2 Januari 2021: 22.555 Orang Pasien Meninggal Karena Corona

Pengrajin tahu dan tempe asal Pekalongan yang kini tinggal di Tangerang, itu berharap kepada pemerintah untuk bisa menekan kembali harga kedelai seperti semula.

"Dengan adanya kenaikan harga kacang kedelai impor yang sangat tinggi dari Rp7.000 menjadi Rp9.500 per kilonya telah menimbulkan keresahan. Lonjakan harga ini membuat para pengrajin gulung tikar. Kami berharap pemerintah bisa menstabilkan kembali harga seperti semula," harap Haryanto.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler