BNN Gerebek Pabrik yang Diduga Produksi Narkoba di Kota Bandung

- 23 Februari 2020, 20:09 WIB
DEPUTI Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Polisi Arman Depari didampingi Wakapolda Jabar Brigadir Jenderal Polisi Akhmad Wiyagus dan Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Polisi Ulung Sampurno Jaya di lokasi penggrebegan pabrik narkoba di Kelurahan Cisaranten Kulon, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung pada Minggu 23 Februari 2020.*
DEPUTI Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Polisi Arman Depari didampingi Wakapolda Jabar Brigadir Jenderal Polisi Akhmad Wiyagus dan Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Polisi Ulung Sampurno Jaya di lokasi penggrebegan pabrik narkoba di Kelurahan Cisaranten Kulon, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung pada Minggu 23 Februari 2020.* /MOCHAMAD IQBAL MAULUD/PR/

BANDUNG, (PRFM) - Sebuah pabrik yang didu‎ga memproduksi narkoba digerebek Badan Narkotika Nasional (BNN). Bahkan Deputi Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Polisi Arman Depari langsung turun ke lokasi penggerebekan itu di Kelurahan Cisaranten Kulon‎, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Minggu (23/2/2020).

"Jadi ada kiriman narkoba dari Bandung beberapa bulan ini dengan jumlah tertentu. Maka dari itu kami lakukan penyelidikan dan mengarah ke tempat ini yang terdiri dari 4 rumah yang saling terkoneksi," kata Arman seperti dilaporkan pikiran-rakyat.

Menurut Arman, BNN Pusat malam ini juga akan memeriksa ‎jenis narkoba tersebut. Sehingga belum bisa dipastikan jenis narkoba apakah yang diproduksi di tempat ini.

Baca Juga: TNI di Cianjur Bantu Ibu Sakit Menggunakan Tandu Sejauh 2 KM

"Kita belum bisa memberikan keterangan dulu, takutnya kita beri keterangan narkoba jenis A tetapi tahunya jenis B," katanya yang didampingi Wakapolda Jabar Brigadir Jenderal Polisi Akhmad Wiyagus, dan Kapolrestabes Bandung, Komisaris Besar Polisi Ulung Sampurno Jaya.

Arman menduga pabrik tersebut didesain sedemikian rupa dikarenakan jika ketahuan bisa cepat untuk berpindah lokasi.

"Dari pengakuan tersangka pabrik ini baru beroperasi selama 5 bulan saja. Hanya saja dari alat produksi yang a‎da diduga pabrik ini beroperasi sudah lebih lama," katanya.

Baca Juga: Nikmati Pemandangan Masjid Terapung di Gedebage, Warga ini Dimintai Pungutan

Selain itu kata Arman terdapat setidaknya dua mesin produksi utama yang umurnya diduga lebih dari 5 bulan. Termasuk juga berbagai bahan baku semisal cairan, bubuk-bubuk bahan baku (powder), mesin pencetak pil, oven, mesin pengaduk dan lainnya.

"Kami juga amankan 25 kotak‎ pil yang berisi pil sebanyak kira-kira 2 juta pil. Namun untuk jumlah tepatnya akan kita umumkan besok (hari ini). Jadi kepada teman-teman wartawan, jurnalis dan masyarakat saya minta untuk bersabar," katanya.

Dijelaskan awal kronologi penggerebekan ini Arman menyatakan dilakukan sekira pukul 17.00 WIB pada Minggu (23/2/2020).

"Pada saat itu kami amankan dulu 2 orang setelah itu ada lagi yang kami tangkap sebanyak 4 orang. Jadi totalnya 6 orang," katanya.

Arman pun berterimakasih kepada sejumlah pihak atas penggerebekan ini. Baik kepada BNN, BNNP, Polda, Polrestabes, Polsek dan anggota TNI yang berada di lokasi penggerebekan ini.

Baca Juga: Menhub Optimis Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung Selesai Akhir 2021

"Kami juga berterimakasih atas dukungan masyarakat sekitar sehingga penggerebekan berjalan lancar," katanya.

Oleh karena itu BNN pun berjanji akan segera merilis hasil yang didapatnya tersebut untuk dipublikasikan.

"Besok akan kita umumkan setelah laboratorium BNN melakukan pemeriksaan terpadu di lokasi. Lokasinya masih di tempat ini," katanya.

Sementara ini tempat tersebut pun dijaga ketat untuk memudahkan petugas BNN dalam lakukan pemeriksaan tersebut. Garis BNN berwarna biru pun terpampang di bangunan yang dari jauh hanya berbentuk seperti gudang tersebut.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah