Kekurangannya yaitu, hemodialisis tidak bisa dilakukan di sembarang rumah sakit dan hanya ada di rumah sakit pusat tertentu yang punya fasilitas ini.
Hemodialisis dilakukan rutin dua sampai tiga kali perminggu dalam waktu 3-4 jam per treatment. Biasanya rumah sakit sudah punya antrean pasien hemodialisa.
2. CAPD (Continous Ambulatory Peritoneal Dialisis)
Metode ini memanfaatkan selaput pada rongga perut (Peritonium). Karena Permukaan luas dan banyak jaringan pembuluh darah, sebagai filter alami yang dilewati oleh zat-zat beracun pada tubuh.
Dibandingkan hemodialisa, CAPD ini jauh lebih menguntungkan pasien. Karena prosesnya bisa dilakukan secara mandiri, disertai dengan pendamping, atau biasanya ada pelatihan untuk melakukan CAPD dan bisa dilakukan di rumah, tidak harus ke rumah sakit.
Pengobatan CAPD juga ditanggung oleh BPJS, sekitar Rp76 juta per tahun pada setiap pasien.
CAPD dilakukan 3-4 kali per hari di rumah dengan pelatihan khusus.
Kekurangan dari CAPD ini adalah, memerlukan cairan khusus untuk menyerap toksin pada tubuh.