PRFMNEWS – Apakah tekanan darah tinggi dapat mempengaruhi kehamilan? Simak penjelasannya berikut ini.
Melansir dari laman Medline Plus, National Library of Medicine, tekanan darah tinggi juga disebut dengan hipertensi, yaitu suatu kondisi dimana darah memberi terlalu banyak tekanan pada dinding arteri Anda.
Disebutkan bahwa sekitar 1 dari 3 orang dewasa mengalami tekanan darah tinggi dan biasanya tanpa gejala. Namun dapat menyebabkan masalah serius seperti stroke, gagal jantung, serangan jantung, dan penyakit ginjal.
Lalu apakah tekanan darah tinggi dapat mempengaruhi kehamilan? Seperti dilansir dari laman Cleveland Clinic, disebutkan bahwa tekanan darah tinggi mempersulit sekitar 10% dari semua kehamilan.
Baca Juga: Jurus Sehat Mengatasi Masalah Alergi, Simak Penjelasan dr. Zaidul Akbar Berikut Ini
Selain itu ada beberapa jenis tekanan darah tinggi selama kehamilan, dari yang ringan hingga serius.
Berikut bentuk-bentuk tekanan darah tinggi selama kehamilan:
- Hipertensi kronis, yaitu tekanan darah tinggi yang ada sejak sebelum kehamilan
- Hipertensi gestasional, di mana tekanan darah tinggi pada bagian akhir kehamilan
- Preeklampsia, di mana kondisi berbahaya yang biasanya berkembang pada paruh kedua kehamilan yang bisa menyebabkan hipertensi, protein dalam urin, dan pembengkakan umum pada orang hamil.
- Hipertensi kronis dengan preeklampsia yang dilapiskan; orang yang memiliki hipertensi kronis beresiko lebih tinggi untuk preeklampsia.
Baca Juga: Bagaimana Pola Hidup untuk Penderita Kanker Serviks? Simak Penjelasan dr. Zaidul Akbar Ini
Dikutip dari laman NHS, setiap orang dengan hipertensi dalam kehamilan harus melakukan janji temu dengan dokter umum atau dokter spesialis 6 sampai 8 minggu setelah melahirkan dengan tujuan untuk memeriksakan tekanan darah dan terpisah dari pemeriksaan pasca kelahiran 6 minggu Anda.***