Network
PRFMNEWS - Sembilan hotel yang diusulkan menjadi tempat isolasi pasien Covid-19 di Jawa Barat, menyatakan mundur. Alasannya, sembilan hotel itu mundur karena berbagai pertimbangan di antaranya, ada beberapa hotel yang tidak memenuhi syarat dan kriteria untuk menjadi tempat isolasi.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Herman Muchtar mengatakan, dari 21 hotel yang mendaftarkan diri, saat ini hanya tersisa 12 hotel saja yang memenuhi persyaratan.
"Dari 21 hotel yang mendaftar, sekarang cuma tersisa 12 hotel, artinya sembilan hotel mundur (jadi tempat isolasi)," kata Herman di Bandung, Jumat 2 Oktober 2020.
Baca Juga: Tak Jadi ke Turki, Timnas U-19 Lanjutkan TC di Kroasia
Beberapa yang menyatakan mundur tersebut, lanjut Herman, juga dikarenakan kekhawatiran dari pengusaha hotel akan adanya penolakan dari warga sekitar hotel mereka.
Lalu ada juga hotel di perkotaan yang mundur akibat merasa lokasinya berdekatan dengan pusat keramaian masyarakat, seperti hotel dekat mall, atau dekat fasilitas umum.
"Ada yang merasa tidak akan diizinkan oleh tetangga, warga setempat, terus ada juga yang lokasinya cukup jauh. Jadi mereka memilih mundur daripada nama hotel mereka nanti diumumkan oleh media," katanya.
Dia juga menyampaikan, para pengelola hotel yang masih terdaftar meminta pemerintah untuk secepatnya memberi kepastian soal tempat isolasi Covid-19 tersebut.
"Kan rencananya tiga bulan, dari Oktober, tapi kan sekarang sudah tanggal 2 Oktober 2020, sampai saat ini belum (jadi tempat isolasi)," katanya.
Baca Juga: Donald Trump Positif Corona, Netizen Ramai Unggah Ramalan The Simpsons
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merencanakan sejumlah hotel untuk dijadikan pusat tempat isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala.
"Ada 15 hotel di Bandung Raya (Bandung-Cimahi-Sumedang) dan 3 hotel sementara di Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) yang akan digunakan untuk yang namanya ruang isolasi di hotel," katanya.***
