Network
PRFMNEWS – Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi marah usai mengetahui preman berbuat onar hingga membacok pekerja pembangunan jembatan penghubung Purwakarta-Subang, Jawa Barat, yang rusak.
Dedi Mulyadi bahkan sempat memberi ultimatum kepada para preman yang melakukan tindakan pemalakan dan penganiayaan terhadap pekerja perbaikan Jembatan Cihambulu yang dibangun menggunakan biaya pribadi miliknya.
Ultimatum yang sempat disampaikan Dedi Mulyadi adalah agar para preman yang telah berbuat onar di lokasi perbaikan Jembatan Cihambulu itu segera menyerahkan diri atau akan dijemput paksa aparat kepolisian.
"Kalau tidak datang terus, ya mungkin nanti ada surat penangkapan dan siap-siap diborgol, dijemput polisi,” kata dia di Purwakarta, Jumat 29 Maret 2024, dikutip prfmnews.id dari ANTARA.
Dedi menjelaskan perbaikan jembatan rusak yang berlokasi di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta itu sempat terhambat karena adanya aksi premanisme yang meneror pekerja dan warga setempat.
Dua preman yang berbuat onar pada pekerja Jembatan Cihambulu masih belum menyerahkan diri dan diduga mereka melarikan diri ke luar kota usai aksinya viral.
Saat ini baru satu preman, yakni Arifin alias Ipin yang telah bertemu dan meminta maaf langsung kepada Dedi Mulyadi. Ipin adalah pelaku pemalakan dan pemukulan yang kini menjalani proses hukum di Polres Purwakarta.
Sementara dua lainnya, Ebit dan Erik, yang melakukan pemalakan, pengancaman, hingga pembacokan terhadap pekerja jembatan itu hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Dedi mengaku sudah menunggu kedua pelaku untuk datang baik-baik dan meminta maaf secara terbuka. Namun hingga kini belum ada kepastian keduanya akan bertindak kooperatif.
